Minggu, 23 Agustus 2015

Tentang Pasangan Hidup di Bayang Mata


Pagi ini sebelum jam mengajar dimulai, kuraih laptop hitam bersarung batik. Kutekan tombol power lalu kuoperasikan benda canggih  itu. Tuts tuts keyboard menari satu-satu. Ada perasaan yang hendak kubabar melalui layar dua belas inci ini. Ya, perasaan yang diam-diam kusembunyikan. Perasaan yang tak mau berkata apa pun meski hati menginginkan lain.

Kemarin seorang teman lama mengontakku lagi. Ia memberi kabar kalau dirinya akan memberikan undangan pernikahan yang akan dihelatnya pekan depan. Ada bahagia yang tak bisa terbacakan. Teman kecil ketika usia kami belum genap dua belas tahun. Teman bermain ketika kami masih sama-sama penuh keluguan. Ah, kawan doa turut kulangitkan pada Sang Kuasa.

Bahwasannya Allah telah memberikan pasangan pada hamba-Nya. Allah takkan membiarkan kita sendiri. Aku yakini itu. Terbukti ketika teman lamaku ini sebentar lagi menginjak status menjadi istri. Status yang tak bisa dimungkiri untuk semua wanita termasuk diriku.

Setiba di rumah, empat undangan yang didominasi ungu dan oranye itu sudah tergeletak manis di meja. Sudah kutebak itu adalah undangan teman lamaku. Segera aku raih salah satu undangan yang sudah terlepas sampul plastiknya. Ya, undangan itu untuk diriku. 

Dua nama terpantik di halaman bagian depan. Sepasang calon pengantin yang 'kan didoakan para malaikat di Arsy' Allah. Ah, betapa tak bisa membayangkan letupan bahagia yang tengah menari-nari di hatinya kini pasti. 

Tentang pasangan hidup. Tentang qadar Allah semua tak bisa menebak. Bagaimana skenario alur yang telah dijalin-Nya secara runtut dan apik dengan pilihan-pilihan yang telah disajikan-Nya. Ya, termasuk pasangan hidup yang terus membayang di mata ini. Kuanalogikan saja, Engkau "dalang", aku "wayang"-Mu. Semua tindak lakuku tak terlepas dari suratan yang telah Kau tuliskan jauh sebelum aku terlahir dari rahim ibuku sendiri. Dan aku, masih terus menanti pasangan hidup yang terus berkejaran di bayang mata. Semoga helat segera kugelar. []  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...