Sabtu, 22 Agustus 2015

Dayanti, Memetik Berkah di Tengah Perhelatan

dok.Bu Dayanti ketika melayani pembeli

Perhelatan Honda DBL (Developmental Basketball League) Lampung Series 2015 akan berada pada puncaknya tepat di hari ini, Sabtu 15 Agustus 2015 di GOR Saburai Bandarlampung. Para tim yang telah melenggang ke babak final makin memperkuat timnya. Semua itu tak terlepas dari berkah Sang Tuhan. Tak terkecuali para pedagang kaki lima yang mengais rezeki di sekitar area pertandingan. Seperti Dayanti yang turut kelimpahan rezeki berlebih dari biasanya. Dayanti yang menjual makanan dan minuman ringan itu sangat bersyukur dengan adanya Honda DBL. "Alhamdullilah pendapatan yang biasanya 200 ribu kini meningkat menjadi 350 ribu," ungkap wanita kelahiran tahun 75 itu.

Sudah cukup lama Dayanti beserta suami berdagang di pinggir area GOR Saburai. Tiap harinya ibu beranak tiga ini membuka dagangannya pada pukul 08.00 hingga 12.00 malam. Iba rasanya bila bekerja hingga menjelang pagi hanya mendapatkan 200 ribu. Mungkin sangat berbeda jauh dengan kita yang tak perlu bersusah payah membanting tulang hingga jelang pagi. Namun, Tuhan memang telah anugerahkan jalan hidup sesuai kemampuan hamba-Nya.

Hidup memang harus terus dijalani apa pun situasinya. Hal itulah yang senantiasa ditapaki Dayanti. Dengan penghasilan tak seberapa dibanding dengan biaya hidup dan keperluan tiga anaknya yang masih sekolah, sepertinya mustahil tercukupi. Tapi bagi wanita yang berjilbab oranye ini meski pendapatannya sedikit, ia harus secerdas mungkin membagi pendapatan untuk kebutuhan rumah tangga, anak tertuanya yang tengah kuliah serta anak ke-2 dan ke-3 sedang mengenyan di bangku sekolah.

Nasib Dayanti mungkin lebih beruntung dibandingkan pedagang kaki lima lainnya. Rekan-rekan seprofesinya tak jarang terkena tertib dari Satpol Pamong Praja (Satpol PP) hingga barang dagangan mereka dibongkar paksa. Maklum, kebijakan pemerintah daerah melarang para pedagang kaki lima membuka lapak di pinggir trotoar. Hal ini berbeda dengan Dayanti. Ia diberikan sedikit keleluasaan untuk tetap berdagang sebab ia memakai area parkir di depan Salon Kenrie yang p

Tapi tak sekali ia mendapatkan teguran dari pedagang lain karena merasa tersaingi. Namun, wanita yang beralamat di Pakis Kawat Bandarlampung itu tak pernah terjadi konflik. Dalam menjalani hidupnya, Dayanti tak bekerja sendiri. Suaminya yang berprofesi sebagai ojek, silih berganti menjaga warung kaki limanya. Jelang sore, istri dari Marwaji ini pamit ke rumah, sementara sang suamilah yang menjaga dagangan.

Dayanti selaku pedagang kecil hanya berharap Tuhan senantiasa limpahkan rezeki padanya. Ia pun berharap, instansi lain menggelar acara serupa di GOR agar ada rezeki tambahan yang diperolehnya. Dayanti yakin para pedagang di sekitar GOR sangat bersyukur dengan adanya gelaran pertandingan yang diadakan. Sebab dari situlah tambahan keberkahan rezeki bisa disisihkannya untuk melanjutkan kepulan asap darpur. "Semoga acara serupa sering diadakan agar kami sebagai pedagang kecil mendapat rezeki tambahan," pungkasnya. []salsa

emiliknya sudah kenal dekat dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...