Senin, 28 September 2020

13 Trik Jitu Lulus Seleksi Berkas Calon Pengajar BIPA untuk Luar Negeri

Menjadi pengajar di luar negeri, pasti menjadi dambaan banyak orang. Tak hanya menyebarkan kebaikan ilmu yang dimiliki, tetapi juga banyak wawasan yang akan diperoleh di sana. Seleksi Pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) merupakan program tahunan yang diadakan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Indonesia. 

Pengajar sebagai diplomat bahasa, jelas akan memartabatkan bahasa dan budaya Indonesia. Nah, buat kamu yang hendak coba dan kepingin lulus mengikuti seleksi BIPA, ada tahapan awal yang mesti kamu lewati, yaitu Seleksi Pemberkasan.


Berdasarkan pengalaman pada 2019 lalu, saya terpaksa harus menerima kenyataan untuk tidak lulus di tahap pemberkasan. Bayang pun, tahap pemberkasan saja tidak lulus! Nah, lagi-lagi, di sini yang berperan penting ialah niat dan keseriusan. Ini menjadi PR besar buat saya saat itu. Namun, di tahun 2020 ini, syukur Alhamdulillah akhirnya perjuangan saya berbuah manis. Saya mendapatkan “surat cinta” bahwa saya lulus seleksi calon pengajar BIPA untuk Luar Negeri tahun 2021.


Nah, agar tahapan selanjutnya bisa terlewati, berikut 13 trik jitu lulus seleksi pemberkasan di tahap pertama. 


1. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani
Surat keterangan sehat jasmani dan rohani bisa dilakukan pengecekan di rumah sakit umum daerah atau pun pemerintah. Kamu bisa memilih nih mana yang lebih dekat akomodasinya dengan rumahmu. Kalau saya, waktu itu memilih di rumah satu umum daerah. Tidak sampai setengah hari, sudah jadi deh.


2. Mahir Berbahasa Indonesia 

Syarat ke-2 ini, memang mesti disiapkan sebab pelamar harus mengikuti tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan kantor atau balai bahasa. Jika dalam bahasa Inggris, tes ini kurang lebih seperti TOEFL, ada mendengarkan, struktur bahasa, dan membaca. 

Ada tingkatannya pada hasil UKBI, seperti semenjana, madya, unggul, sangat unggul, dan istimewa. Wah, ternyata ada tingkatannya segala, ya! Saran saya, sempatkan membaca buku PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sebab di dalamnya membahas kaidah-kaidah penulisan bahasa Indonesia. Kemudian, jika kamu telah mendapatkan syarat-syarat pemberkasan BIPA yang mesti dipenuhi, utamakan yang membutuhkan sertifikat, seperti tes UKBI ini. 


3. Berpengalaman Mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing 

Pada syarat ini, biasanya kita diminta tiga pengalaman mengajarkan BIPA dalam kurun waktu terdekat. Ini sepertinya juga yang menjadi kendala saya lulus di tahap pemberkasan pada tahun lalu. Alhasil, selama setahun ini saya memperbaiki diri untuk terus melengkapi syarat poin ini dengan cara mengajarkan mahasiswa asing yang sedang menempuh studi S-2 di Lampung. So, buat kamu yang hendak mengikuti program ini, harus memiliki pengalaman, ya!


4. SKCK dan Surat Keterangan Bebas Narkoba

SKCK dan surat bebas narkoba memang tidak menguras waktu cukup lama untuk mengurusnya. Tidak genap sehari, dua surat ini akan kita dapatkan. Ada tempat pilihan untuk mengurus surat bebas narkoba, bisa di rumah sakit umum pemerintah atau di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi. So, bisa dipikirkan nih mana yang paling dekat dan mudah aksesnya dari tempat tinggalmu. 


5. Mahir Berbahasa Asing
Negara tujuan saya saat mendaftar terdiri atas Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Terus terang, bahasa dari tiga negara tersebut, saya sangat asing meskipun mahasiswa asing yang saya ajar berasal dari Thailand. Akhirnya, saya hanya menyertakan sertifikasi tes berbahasa Inggris. Poin ini menjadi nilai tambah bagi kamu yang telah menguasai bahasa asing untuk negara tujuanmu.


6. Surat Izin Atasan, Jangan lupa ini!

Nah, buat yang bekerja di lembaga institusi, ini perlu loh adanya persetujuan dari atasan. Jalin hubungan baik dengan atasan agar semoga saja semuanya dipermudah juga oleh pimpinan. Good luck!


7. Surat Rekomendasi 

Bagian ini, bisa kamu dapatkan pada pimpinan lembaga program BIPA saat kamu bernaung di sana, pengajar senior BIPA, atau pemelajar BIPA yang kamu ajar. Jika kamu memiliki dosen yang pernah mengajar BIPA, nah bisa nih kamu jalin silaturahim pada Beliau. Terlebih jika kamu meminta wejangan padanya. Pasti deh banyak pengalaman yang akan kamu terima dari cerita-cerita pengajar BIPA. 


8. Calon Pengajar BIPA Melakukan Penelitian 

Bagi saya, poin ini paling seru sebab pengajar BIPA diharuskan melakukan penelitian. Nah, penelitian yang dimaksud, jelas berkaitan dengan BIPA. Karena kasus penelitian saya saat studi yaitu tentang BIPA, maka banyak hal yang hendak saya lakukan saya mengajar BIPA di luar negeri pada tahun mendatang. Untuk kamu yang hendak memulai, ada baiknya banyak membaca artikel-artikel penelitian tentang ke-BIPA-an yang banyak disajikan di google scholar. 


9. Ajarkan Kesenian Tradisional

Selain bahasa, pengajar BIPA akan mengenalkan budaya Indonesia. Jangan sampai memalukan jika kita tidak dapat mengenalkan budaya Indonesia. Kalau saya pada saat tes pada Agustus lalu mengenalkan sulaman tapis Lampung yang kini sangat mudah sekali diaplikasikan pada totebag, bros, kaos, topi, dan sebagainya. Jadinya, tetap modis tanpa meninggalkan kekhasan budaya. Saran saya, ajarkan budaya Indonesia yang aplikasinya mudah dan praktis dilakukan mahasiswa asing.


10. Pilihlah Negara yang Sekiranya Kamu Mampu
Ada 23 negara pilihan yang ditawarkan oleh PPSDK pada tahun ini, baik dari negara ASEAN, Asia Timur, maupun belahan negara di Eropa dan Amerika. Pastinya, tiap negara memiliki persyaratan khusus. 

Sebagai contoh, Negara Inggris yang mengharuskan calon pengajar BIPA memiliki skor TOEFL minimal 550 atau IELTS 6,5. Kemudian, Negara Mesir yang mengharuskan calon pengajar BIPA mahir berbahasa Arab tulis dan lisan dengan skor TOAFL minimal 500. Nah, bisa kamu pikirkan nih negara mana saja yang mau dijadikan tujukan untuk tempatmu mengajar. Selamat memilih!


11. Surat Lamaran

Buatlah surat lamaran dengan serius. Tunjukkanlah dirimu memang layak untuk diterima. Tonjolkankah kelebihan yang kamu miliki. Oh ya, surat lamaran ini ditulis manual ya, tidak ditik melalui perangkat elektronik. 


12. Abstrak Ilmiah Kebahasaan

Pelamar harus melampirkan abstrak karya ilmiah kebahasaan berisi 500 s.d. 1.000 kata. Ini bisa menggunakan abstrak skripsi, tesis, atau disertasi. Bagian ini menurut saya mudah sebab hanya mengopi dan menambahkan deskripsi, ya, sebab abstrak biasanya tidak sampai 500 kata. 


13. Form Daftar Riwayat HIdup

Form ini berisikan serangkaian pemerincian yang mesti diisi dengan jujur. Misalnya, pengalaman mengikuti pelatihan BIPA, pengalaman mengajarkan BIPA dalam kurun waktu terdekat, serta rincian lain yang mesti dilengkapi. Ingat, segala yang kamu tulis dalam pemberkasan, bisa jadi bahas wawancara oleh interviewer. Lakukan sejak awal dengan kejujuran. 


Nah, itulah ketiga belas trik yang bisa kamu terapkan saat mengurus berkas pendaftaran Calon Pengajar BIPA untuk Luar Negeri. Well prepare to achieve best! Jika kamu sudah lulus di tahap pemberkasan ini, maka akan ada tahap lanjutan, seperti wawancara, tes microteaching, penampilan kesenian budaya, dan sebagainya. Seriuslah sejak mengurus tahap pemberkasan. Semoga keberuntungan menyertai kita! 

2 komentar:

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...