Minggu, 28 September 2014

Digital Writing: Menulislah, Jangan Menunggu Golden Time

Minggu seru bagi remaja Lampung. Kalau biasanya weekend hang out ke sana-sini dan kadang nggak jelas ke mana, tetapi tampak beda pada hari ini. Bertempat di Gedung Graha Mandala, Kelas Digital Writing digelar (28/9). Acara yang diadakan Loop Telkomsel ini menghadirkan penulis nasional sekaligus aktor stand up komedi. Yap, siapa lagi kalau bukan Raditya Dika yang tengah jadi ikonnya anak muda, tanpa terkecuali remaja di Kota Tapis Berseri ini.

dok.peserta digital writing
Sejak pukul 08.30, Gedung Mandala dipenuhi kawula muda Lampung yang mayoritas siswa SMA. games yang disajikan sang penyelenggara: Loop. Loop merupakan produk terbaru Telkomsel yang didesain sekreatif mungkin mewakili kepribadian remaja yang dinamis.
Para siswa tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang disajikan penyelenggara.

Tiba pukul 09.00. Antrean penukaran tiket dimulai. Sesak dan penuh, dua kata yang mewakili keantusiasan para remaja guna bertemu idolanya. Alhasil, antrean panjang tak terelakkan. Sesuai schedule, acara dimulai pukul 10.00. Akan tetapi, terjadi kemoloran waktu yang lama hingga hampir  pukul 12.00. Meski demikian, tak mengurangi keinginan para remaja Lampung untuk mengikuti kelas digital writing bersama Raditya Dika. Sambil menanti kedatangan penulis bernama lengkap Dika Angkasapura Moewarni ini, para peserta disuguhkan penampilan band lokal dan Budi Doremi--penyanyi solo--mewarnai belantika musik Indonesia.

Riuh sorak para peserta bergemuruh saat penulis idola hadir di tengah-tengah mereka. Dengan berkaos lengan panjang dan jeans, penulis sarat gurauan itu menyapa para peserta di panggung. Otomatis, awalnya antrean panjang tadi, berubah menjadi sepi karena peserta kocar-kacir menuju  panggung. Sementara sisanya, tetap cool menanti antrean agar dapat duduk di depan saat pemberian materi.

Hampir pukul 12.00, kelas digital writing dipandu Fabiola dimulai. Tak berlama-lama, dengan segera sang MC memanggil penulis Manusia Setengah Salmon itu. Lagi dan lagi sorak sorai bergemuruh. Laiknya gayung bersambut, Dika, panggilannya, menyapa seluruh peserta dengan akrab dan hangat. Bahkan gurauan-gurauannya membuat peserta terpingkal-pingkal.

dok.pengenalan dasar-dasar menulis kreatif
Kelas menulis dimulai. Slide power point  siap dioperasikan. Dengan mengusung judul "Dasar-Dasar Menulis Kreatif", Raditya memperkenalkan apa itu menulis. Kemudian, dalam paparannya, ada dua hal penting yang menjadi objek pembahasannya: bagaimana membuat ide dan mengembangkan ide.

Menurut Raditya, dasar menemukan ide amatlah mudah. Dari anxiety. Yap, dasar ide dapat diperoleh dari kegelisahan yang dirasakan seseorang. Dengan gaya banyolannya, Raditya memberikan contoh kegelisahan yang acap dirasakan anak muda. Misal, seorang jomblo ketika menghadapi malam minggu, bad first date, dan sebagainya. Kemudian, ia pun menjelaskan, kegelisahan tak melulu tentang hal yang tak mengenakkan. Perasaan senang pun bisa dijadikan ide untuk menulis.

Bagi Raditya, konsep menulis jangan karena ingin terkenal dan dapat uang banyak. Tulis apa saja asalkan menulis, Menghasilkan tulisan yang jelek, tak masalah. Selain itu, dasar-dasar kegelisahan yang dirasakan seseorang tak hanya dapat dijadikan cerpen, bisa jadi untuk ide stand komedi. Kegelisahan diperluas dengan hasil observasi dan kondisi sosial, dapat menghasilkan ide untuk stand up komedi. 

dok.pemaparan pemerolehan ide
Selain itu, ide dapat diperoleh atas tiga bagian: innerself, outerself, dan the world within. Innerself merupakan ide yang diperoleh dari dalam diri. Misal, seorang pria yang selalu gerogi bila melakukan pendekatan terhadap wanita. Dari rasa gerogi tersebut dapat dijadikan ide bagi seorang penulis. Kenal dan peka terhadap hal-hal yang ada pada diri akna memudahkan seorang penulis untuk menggali ide.

Outerself merupakan ide yang diperoleh dari luar lahiriah. Ide didapat bisa dari bentuk fisik. Misal, bentuk tubuh gemuk lalu ingin mencari pasangan akan menyulitkannya karena biasa pasangan menginginkan badan yang ideal. Dari hal itu, otomatis akan membuat si pencari pasangan itu merasa gelisah.Nah, kegelisahan-kegelisahan tersebut bisa membantu untuk dapatkan ide.

Sementara poin ke-3 ide diperoleh dari the world within. Artinya, ide diperoleh dari dunia sekeliling. Misal, kehidupan sosial lingkungan rumah yang tak mendukung. Dari permasalahan itulah seorang penulis mendapatkan ide.

dok.cara pembuatan mind mapping
Tahap berikutnya, bila ide telah didapat, maka tulislah lalu dipoles. Maksudnya di sini ialah penulis membuat mind mapping. Mind mapping adalah kerangka ide. Hal-hal yang berkaitan tentang semua hal yang menjadi ciri ide. Tujuan pembuatan mind mapping untuk mempermudah penulis dalam mengembangkan ide cerita. Buatlah kerangka ide secara detail. Tuliskan semua dari ciri khas masing-masing tokoh, hal apa saja yang tak disuka hingga hal-hal sepele. Lagi-lagi dengan tujuan untuk mempermudah penulis saat mengambangkan cerita. Agar penulis tidak "tersesat" di tengah jalan.

Dalam kesempatan itu, Raditya pun memaparkan bila penulis telah menentuka satu tema yang diusung dan sedang digarap, tulislah hingga selesai. Jangan sekali-kali beralih ke tema lain. Jangan sampai tidak selesai menulis! Bila penulis mengalami kemandekan cerita, solutifnya ialah penulis harus membuat kerangka cerita.Buatlah alur cerita.

Tiba pada sesi pertanyaan. Beberapa pertanyaan diajukan para peserta. Berkaitan masalah golden time untuk menulis. Dika menjelaskan dengan mudah dan simpel. Ia menulis tanpa golden time. "Menulis saja. Jangan pernah menanti golden time! Menulis di setiap waktu. Di kereta, di Bioskop 21 pun bisa menulis," jelasnya.

Selain itu, Dika pun menyampaikan, ketika seorang penulis ingin mengirim tulisannya, lihatlah karya penulis favoritnya diterbitkan siapa. Ingat, jangan sampai salah mengirim naskah di penerbit yang tidak sesuai dengan genre tulisan kita. Atau bisa saja dibuat secara self publishing: mencetak dan mempublikasikannya sendiri.

Sebelum kegiatan digital writing usai, pria kelahiran '84 ini berpesan, menulislah dengan keadaan bagaimana pun. Bila masih mengandalkan moody saat menulis, lawanlah! Teruslah menulis. Paksa terus untuk menulis meski jelek. Jangan pernai menanti golden time, kuncinya. []  

Senin, 22 September 2014

Ar Raihan: Raih Dua Piala dalam SO Se-Sumbagsel 2014


Bandarlampung- SMA IT Ar Raihan berhasil raih dua piala pada lomba jurnalistik Smanda Olympic (SO) se-Sembagsel 2014 di GOR Saburai (7/8). Gelaran tahun ke-6 yang diadakan SMA Negeri 2 Bandarlampung ini diikuti SMA se-Sumbagsel. Jurnalistik merupakan salah satu cabang perlombaan yang diadakan selain basket, softball, futsal, colour run, modern dance, solo song dan band.

dok.peserta best writer dan best spirit
Kompetisi dilaksanakan pada 1--7 September 2014. SMA IT Ar Raihan mengutus tim jurnalistik terdiri atas Salsabilla Sastra (Kelas XI Iskandariyah) dan Muhammad Daffa (Kelas XI Damaskus) yang memiliki kompeten di bidangnya. Kegiatan liputan lomba dilaksanakan selama enam hari. Masing-masing tim diberi kebebasan untuk meliput berita lalu membuat liputan berupa artikel yang dikirim ke email panitia hingga batas waktu pukul 20.00 tiap harinya. 

Dengan adanya perlombaan ini, tim jurnalistik yang merupakan anggota dari ekstrakurikuler Jurnalistik di bawah binaan Destiani, S.Pd. ini, tidak ingin membuang kesempatan yang ada. Dengan bekal teknik berwawancara dan menulis liputan, tim jurnalistik SMA IT Ar Raihan optimis akan berikan hasil terbaik. Liputan demi liputan dilakukan hingga larut. Spot area untuk liputan, hampir tiap harinya berbeda. Misal, lomba basket di GOR Saburai, futsal di SMA Negeri 2 Bandarlampung, solo song di Mal Kartini, dan lainnya. 

Tiap harinya, tim jurnalistik Ar Raihan mengirimkan hasil liputan sebab ada penilaian harian yang langsung dijuri oleh jurnalis Lampung Post, Oyos Saroso. Salsa dan Dafa amat menikmati hari-hari dengan meliput berita. Hingga di hari terakhir pengiriman naskah. Tim jurnalistik SMA IT Ar Raihan mampu mengumpulkan pundi-pundi nilai liputan kegiatan. Dari enam liputan yang dibuat, tim jurnalistik mengirim satu  liputan yang menurut mereka terbaik, yakni Nuansa Bening Sang Vokalis.

Minggu, 7 September 2014, pengumuman berbagai pemenang lomba disampaikan. Tanpa terkecuali jurnalistik. Untuk lomba jurnalistik, juara I diraih  SMA Negeri 5, Juara II diraih SMA Negeri 9, dan Juara I diraih SMA Negeri 8. Beberapa saat kemudian, diumumkan kembali juara-juara untuk kategori best writer dan best spirit. Tak menyangka, sekolah yang berada di Jalan Purnawirawan 114 ini  meraih dua kategori tersebut. Dengan sukacita membawa dua piala sekaligus. 

Jurnalistik merupakan ekstrakurikuler terbaru. Belum ada hitungan bulan. Ekskul yang dibina Destiani ini, berusaha konsisten untuk menggalakkan dunia kepenulisan. Tak disangka, dirinya dan siswa binaannya mampu mengalahkan sekian puluh tim jurnalistik dan membawa dua piala untuk nama baik sekolah. Ke depannya, ekskul ini akan terus menggali kompetensi siswa di bidang kepenulisan sehingga dapat melahirkan tulisan-tulisan yang mencerahkan pembaca.[] Desti

Selasa, 16 September 2014

Market Day, Asah Kewirausahaan Siswa Ar Raihan


Bandarlampung- Suasana istirahat pertama di SMP-SMA IT Ar Raihan kali ini tampak beda. Pasalnya, Market Day berlangsung dan dilaksanakan para siswa SMA IT Ar Raihan Bandarlampung (16/9). Market day merupakan salah satu program dari matapelajaran Kewirausahaan yang dibimbing Veranita, S.Kom. Pelaksanaan kegiatan diadakan pada Senin (Kelas X Ibnu Rusy’), Selasa (Kelas XI Iskandariyah dan Kelas X Ibnu Sina), dan Kamis (Kelas X Damaskus).

dok.kegiatan market day
Cukup banyak produk yang dijajakan para siswa. Mulai tahu isi ayam, es nutrisari, puding, sosis-nuget, roti bakar, vanila late, nutrijel coklat, hingga alat tulis. Market day bertujuan melatih jiwa usaha para siswa. Selain itu, ilmu yang diterapkan dalam market day ini meliputi bagaimana cara melayani pembeli, menyajikan produk, dan interaksi terhadap para pembeli. Tiap kelas dibentuk beberapa kelompok dagang yang nantinya mendiskusikan jenis produk yang dijual.

Salah satu peserta yang ditemui di sela-sela kesibukannya melayani pembeli, Salsa mengungkapkan keantusiasan dirinya terhadap kegiatan ini. “Kalau bisa, praktik dagang seperti ini harus tetap diadakan,” paparnya. “Bisa melatih jiwa usaha para siswa,” tambahnya. Siswa yang duduk di kelas XI ini pun menejelaskan, teknis penjualan dengan cara mengumpulkan modal bersama. Modal tersebut dibagi dua untuk membeli bahan-bahan, seperti kentang, nutrisari, es batu, cup es, dan lainnya. Kentang diolahnya dengan berbagai rasa dan dijual dengan harga Rp 3.000,-, sedangkan es nutrisari dengan harga Rp 5.000,-. Belum ada hitungan jam, produk yang dijualnya mampu mereguk keuntungan separuh dari modal awal.

Ditemui di tempat yang sama, Veranita, Guru Kewirausahaan, mengungkapkan kriteria penilaian siswa untuk kegiatan ini meliputi kerja sama 20%, etika 20%, penyajian 20%, dan pembuatan laporan kegiatan 40%. Guru yang ternyata memiliki usaha percetakan ini pun menambahkan, targetan selanjutnya dari kegaiatan ini, ke depannya para siswa berjualan kembali. Namun, dengan lokasi yang berbeda dari sebelumnya, yakni di luar wilayah SMP-SMA IT Ar Raihan.

Pihak SMA IT Ar Raihan amat mendukung kegiatan Market Day sebab banyak hal positif di dalamnya. Akan tetapi, masih terdapat kekuarangan teknis yang dimiliki siswa. “Para siswa masih minim masalah pengadministrasian jumlah uang masuk dan keluar,” jelas Kabid.Kurikulum, M.Farhan Syakur, S.Hum. Pihak sekolah mengakomodasi penyediaan tenda selama kegiatan berlangsung. Selain itu, pria lulusan UIN Malang ini pun memaparkan, terkait follow up market day yang akan dilaksanakan di luar sekolah, ia menyarankan agar penjualan dilakukan di PKOR yang sasaran pembelinya lebih beragam. Dan tiap penjualan di luar, cukup satu kelompok saja agar mudah dilakukan pengawasan dari pihak sekolah. []Desti   





Selasa, 09 September 2014

Pedagang di Pasar Stasiun Sadari Akan Kebersihan


BANDARLAMPUNG- Pedagang di Pasar Stasiun sadari akan kebersihan pasar. Hal ini tampak saat Hanifsudin mengunjal sampah di sekitar pasar (7/9). Pria berusia 56 tahun yang berprofesi sebagai pengunjal sampah ini menungkapkan, dirinya amat terbantu atas partisipasi pedagang untuk membuang sampah pada tempatnya. “Hal yang dilakukan pedagang sudah sangat tepat untuk menjaga kebersihan,” papar pria asal Tulang Bawang ini.

Pasar yang identik dengan timbunan sampah berserak, rupanya tak berlaku di Pasar Stasiun Kecamatan Kadaton, Bandarlampung. Dengan mengandarai motor pengunjal sampah yang disediakan Dinas Kebersihan Lingkungan, Hanifsudin dibayar Rp 2.000,-/ hari oleh masing-masing pedagang. 

dok.kondisi Pasar Stasiun
Selain kesadaran pedagang akan kebersihan, keuletan Udin, panggilan dari Hanifsudin, turut menentukan kebersihan pasar. Hal ini diakui salah satu pedagang di Pasar Stasiun. “Pak Udin tanggung jawab atas pekerjaannya,” jelas Tati. “Kami hanya bayar murah, tapi kebersihan Alhamdulillah terjaga,” lanjut pedagang pakaian ini.

Dalam menjalankan tugas, hampir tak ada kendala yang dihadapi Udin. Jika dirinya tak bisa mengunjal sampah lantaran sakit, selalu ada petugas yang menggantikannya. Sampah-sampah unjalannya tersebut, akan berakhir di TPA Bakung yang nantinya akan digunakan untuk penimbunan gunung. Uang gaji yang diperoleh Udin tiap bulannya memang tak seberapa bila dibandingkan besarnya penghidupan sekarang. Namun karena dirinya menyukai profesi ini, mengunjal sampah akan terus ia lakukan.

Profesi Udin pun menurun pada anak sulungnya, Andri. Satu harapan ditanam dalam benak Udin, yakni ia ingin sekali ada pengangkatan PNS oleh Dinas Kebersihan untuk anaknya. Sebab tak mungkin lagi bila dirinya diangkat, sebab tersandung dengan usianya yang memasuki senja. []desti









Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...