Sabtu, 11 Juni 2016

Sepuluh Tips Sukses Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP

SIAPA yang belum tahu beasiswa LPDP? Yap, saya yakin rekan-rekan sudah mengetahui beasiswa yang OK punya milik Indonesia ini. LPDP singkatan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan. Di bawah naungan Menteri Keuangan bekerja sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, beasiswa LPDP memiliki berbagai jenis beasiswa, seperti beasiswa program magister dan doktor, beasiswa tesis dan disertasi, beasiswa afirmasi, beasiswa spesialis kedokteran, dan Presidential Sholarship.
dok.pict.google.com
Bagi rekan-rekan sebagai pelamar LPDP, jangan khawatir untuk biaya hidup setelah resmi menjadi penerima beasiswa. Di beasiswa ini semua biaya perkuliahan, hidup, dan lain-lain akan ditanggung bila kamu telah menjadi awardee. Kalau saya mengibaratkanya, ‘kita hanya membawa badan saja’ kalau sudah resmi menjadi awardee. Nah, sekarang pertanyaannya, apa sih awardee? Awardee adalah pelamar beasiswa yang telah sah menjadi penerima beasiswa dengan mengikuti serangkaian tes, seperti seleksi pemberkasan, wawancara, menulis esai, dan LGD (Leaderless Group Discussion). 


Alhamdulillah, dua hari lalu saya mendapatkan kabar bahwa saya lulus beasiswa LPDP. Senang, sangatlah pasti. Siapa yang tak ingin menuntut ilmu lebih tinggi, tetapi kita tidak mengeluarkan biaya? Saya yakin, rekan sekalian sangat ingin melanjutkan studi dengan cara mendapatkan beasiswa. Nah, dalam hal ini, saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara mendapatkan beasiswa LPDP yang kece ini.

1.  Buatlah Daftar Persyaratan Beasiswa LPDP
Nah, untuk point pertama, di website LPDP sudah menyediakan booklet beasiswa di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/ yang salah satunya berisikan syarat dan ketentuan mengikuti beasiswa LPDP. Saran saya, rekan-rekan mencatat syarat apa saja yang dibutuhkan. Mengapa? Dengan mencatat, memiliki daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan menge-print booklet sehingga kita akan hafal syarat apa saja yang belum dan telah terpenuhi.

2.  Siapkan Waktu Cukup Banyak
Point kedua, siapkanlah waktu cukup banyak. Mengapa? Karena persyaratan beasiswa LPDP cukup banyak. Bila kamu menyiapkan pemberkasan dalam waktu dekat apalagi mendadak, kamu akan ‘kalang kabut’ dan ujung-ujungnya tidak fokus dan pasti ada saja yang tertinggal.

3.  Syarat dan Ketentuan Beasiswa
Untuk pemberkasan beasiswa LPDP, hal yang mesti disiapkan adalah ijazah di strata terakhir, transkrip nilai, sertifikat bahasa asing (TOEFL), SKCK, KTP, surat izin belajar sesui format LPDP, surat rekomendasi sesuai format LPDP, surat pernyataan tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan lain saat apply beasiswa, surat pernyataan sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara setelah menyelesaikan studi, surat keterangan berbadan sehat, surat bebas narkoba, surat keterangan sanggup menyelesaikan studi sesuai waktu yang ditentukan, dan menulis tiga esai (tema: Kontribusiku bagi Indonesia, Sukses Terbesar dalam Hidupku, dan Rencana Studi). Nah, kalau untuk beasiswa luar negeri, biasanya ada tambahan surat keterangan bebas TBC. Untuk lebih jelasnya, bisa langsung cek di web resmi beasiswa LPDP.

4.  Buatlah Deadline Selain Deadline dari LPDP
Apa maksudnya? Begini, beasiswa LPDP sepanjang tahun membuka pendaftaran untuk putra-putri bangsa Indonesia. Akan tetapi, rekan-rekan alangkah lebih baik kalau membuat deadline jauh-jauh hari sebelum penentuan tanggal akhir pengiriman berkas tiap periode melalui online. Mengapa? Biasanya, di hari terakhir pendaftaran sering terjadi loading yang lama. Banyak pelamar beasiswa yang sulit log in. Maka buatlah takaran waktu, kapan harus daftar online, kapan harus meng-upload berkas online. Kalian tidak inginkan usaha kalian sia-sia kan?

Berdasarkan pengalaman saya, saya mendaftarkan diri saya satu bulan sebelum penutupan periode. Apakah semua berkas saya kumpulkan juga? Jawabannya, tidak. Mana yang dahulu rampung, langsung saya upload. Saya benar-benar sangat menghargai usaha ini. Misal, antara mengurus SKCK, surat keterangan sehat dengan menulis essai, saya akan mendahulukan mengurus SKCK dan surat keterangan sehat. Mengapa? Sebab menulis essai membutuhkan ide dan literatur yang menunjang sesuai tema. Buatlah kerangka pikir hal apa saja yang ingin disampaikan di point menulis essai. Penulisan essai salah satu yang menentukan kelulusan kita mendapatkan beasiswa atau tidak.

5.  Siapkan Curriculum Vitae

Dalam curriculum vitae terdapat biodata, pendidikan formal, pengalaman bekerja, hingga prestasi yang pernah diraih. Semua yang terdapat dalam curriculum vitae akan berguna saat pendaftaran online. Saat mendaftarkan online, kita mesti mengisi kolom-kolom yang berisikan nama lengkap, nomor KTP, email, dan bahkan nama kedua orangtua, pendidikan terakhir, dan juga penghasilan orangtua. Isilah dengan jujur! Sebab dengan kejujuran akan memudahkan langkah kita. Insya Allah....

6.  Tidak Hanya Curriculum Vitae

Ya, dalam seleksi pemberkasan pun, tidak hanya dibutuhkan curriculum vitae, tetapi juga semua sertifikat yang pernah kita dapatkan dalam mengikuti lomba, seminar, atau sebagai pemateri. Jangan sepelekan sertifikat yang pernah diperoleh. Semakin banyak sertifikatmu akan menunjukkan seberapa aktif dirimu selama ini. Eitts, bukan berarti kamu pengumpul sertifikat ya! Hanya saja, mungkin ini adalah manfaat mengikuti kegiatan dan mendapatkan sertifikat atau pun piagam. Lagi dan lagi, jangan pernah membual terkait kegiatan apa saja yang pernah diikuti. Isi apa adanya. Dibuatlah daftar kegiatan dari tahun terkecil hingga di tahun terakhir.

7.  Siapkan Uang, Tidak Salah
Tidak dinafikkan, untuk mengurus beasiswa, pasti akan mengeluarkan biaya. Misal, saat membuat SKCK, pasti akan mengocek kantong. Tetapi tidak terlalu mahal kok, biasanya biaya administrasi. Nah, belum lagi membuat surat keterangan bebas narkoba sebesar Rp299.000,00 dari rumah sakit provinsi dan biaya cek kesehatan. So, selain siapkan berkas-berkas, perlu sekali kita menyiapkan uang lebih untuk menggenapkan proses pendaftaran beasiswa. Tidak akan rugi kok. Selagi kita melakukan dengan maksimal dan dengan hati tulus, Allah akan mengembalikannya lagi ke diri kita.

8.  Fokus Menulis Tiga Essai

Sejak Periode April 2015, peraturan terbaru pelamar beasiswa harus membuat tiga esai yang meliputi tema Kontribusi bagi Indonesia, Sukses Terbesar dalam Hidup, dan Rencana Studi, yang sebelumnya hanya dua essai. Tak masalah dengan penambahkan penulisan esai. Anggap saja melatih kecakapan menulis. Oya, yang mesti diperhatikan juga, masing-maisng essai minimal 500—700 karakter.

Nah, hal yang mesti disiapkan pada point ini adalah lagi-lagi kejujuran dari hatimu, kontribusi apa saja yang pernah, sedang, dan akan kamu lakukan. Jangan sampai kamu mengada-ada sebab nanti saat wawancara akan ditanya sesuai dengan apa yang kamu sampaikan dalam bentuk tertulis meskipun ada bagian-bagian privasi yang ditanyakan oleh interviewer. Lakukanlah terbaik, ya! Oya, kamu juga perlu perhatikan judul essai yang menarik. Ingat, ketika disajikan tema essai maka tema bukanlah judul sehingga buatlah judul. Misal, tema Kontribusiku bagi Indonesia, saya membuat judul Pendidikan, Modal Eksistensi Diri dan Bangsa. Kemudian essai dengan tema Sukses Terbesar dalam Hidupku dalam Hidup, saya membuat judul essai Sukses Hakiki di Taraf Tertinggi. Ini ada satu contoh essai yang saya buat saat mengikuti seleksi pemberkasan hingga akhirnya lulus tahap administrasi. Nah, silakan dari masing-masing tema yang telah ditentukan pihak LPDP, bisa rekan-rekan kembangkan sendiri. Jangan lupa, lakukanlah revisi tulisan. Perhatikan tatabahasa dan ejaan. Jangan sampai typo apalagi hubungan paragraf dengan paragraf lainnya tidak padu. Selamat menulis!
Contoh essai Kontribusiku bagi Indonesia:
                                    
                                       Pendidikan, Modal Eksistensi Diri dan Bangsa

                                                                                                           
    Tradisi menulis di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan membaca, terlebih di kalangan generasi muda. Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal budaya dan karya sastra.
    Berdasarkan penelitian Programme for International Student Assessment (PISA), budaya literasi (membaca-menulis) masyarakat Indonesia pada 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara tersebut.
Pada penelitian yang sama, PISA juga menempatkan posisi membaca Indonesia pada urutan ke-57 dari 65 negara yang diteliti.
    Menulis memiliki keterkaitan dengan membaca. Jika tradisi menulis turun di negeri ini, tak mustahil faktor utama karena minimnya budaya membaca. Mengapa demikian? Jelas, menulis merupakan out put dari apa yang dibaca. Dengan membaca, wawasan dan referensi akan bertambah sehingga ketika ingin menulis, ide-ide akan bermunculan dengan mudahnya. Dalam permasalahan rendahnya tradisi menulis, saya akan berperan di sini.  
    “Pendidikan merupakan senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia”. Pernyataan Nelson Mandela, tokoh luar biasa asal Afrika Selatan sukses menyetarakan status ras berkulit hitam-putih. Berdasarkan pernyataan tersebut, artinya pendidikan menjadi satu-satunya pijakan seseorang untuk bergerak lebih maju sehingga kebermanfaatan diri lebih terasa untuk alam dan sesama.
    Pendidikan, jelas menjadi modal eksistensi diri dan bangsa. Ketika seseorang mencapai ilmu pada strata lebih tinggi, keberadaan diri akan lebih bermanfaat. Seseorang yang paham dengan hakikat pendidikan maka dirinya akan menjadi “pelayan” negeri. 
    Ketika di bangku sekolah, saya yakin siapa pun memiliki cita-cita tinggi yang ingin dicapai agar dapat berkontribusi di masa datang. Salah satu kontribusi yang bisa dilakukan untuk Indonesia ialah dengan pengbdian diri di bidang pendidikan, khususnya di dunia kebahasaan dan kesusastraan Indonesia. Sebab melalui bahasa, segala informasi akan tersaji apik dan benar sesuai kaidah; melalui kesusastraan, seni berbahasa akan terus tersampaikan hingga di generasi berikutnya.  
    Terkait kontribusi, berhubungan dengan sumbangan apa yang telah diberikan untuk sesama, alam, dan negeri. Ada yang telah mengontribusikan diri membangun Sekolah Darurat Kartini untuk para anak jalanan seperti yang telah dilakukan dua ibu kembar, Siti Rossyati dan Sri Irianingsih. Ada juga Sadiman, Pahlawan Penghijauan asal Wonogiri yang menanam seribu pohon di hutan demi keberlangsungan anak cucu di masa depan. Demikian juga saya yang telah mencoba menyumbangsihkan diri untuk Indonesia.
    Hampir empat tahun saya dan rekan-rekan bergabung di Forum Lingkar Pena (FLP), organisasi besutan Penulis Helvy Tiana Rosa, Maimon Herawati, dan Asma Nadia. FLP mencakup tiga aspek, yakni keorganisasian, kepenulisan, dan keislaman. Selama beberapa tahun ini, saya telah mengontribusikan diri untuk negeri melalui FLP. Saya dan rekan-rekan seperjuangan senantiasa mengadakan kelas menulis bagi para calon anggota yang tertarik di bidang kepenulisan. Beberapa kelas menulis yang kami programkan, seperti cerita anak, puisi, cerita pendek, opini, ejaan, hingga cara mempublikasikan karya.
    Selain kegiatan menulis, tiap Minggu pagi kami selalu membuka Taman Baca Masyarakat (TBM) FLP Lampung. Tiada lain tujuan TBM dibuka sejak 2012 lalu untuk membudayakan kegiatan membaca masyarakat. TBM dibuka sejak pukul 6 hingga 10.30 pagi. Buku yang kami sajikan beragam. Siapa pun bisa meminjam.
    Kegiatan sosial tak berhenti di situ. Secara rutin, kami mengadakan Gerakan Sekolah Menulis (GSM) ke pulau-pula di Lampung. Di sana kami berbagi bahagia dengan cara mendongeng, mengajarkan menulis cerita, bermain, hingga membagikan buku bacaan. Semua itu saya dan rekan-rekan lakukan untuk Indonesia agar anak-anak gemar membaca dan menulis.   
    Mendidik, menulis, dan berorganisasi, tiga sisi yang tak lepas dari hidup saya. Ilmu di S-1 di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung, merajuk diri saya untuk menggapai mimpi di bidang mengajar, menulis, dan mentransfer ilmu pada khalayak.
Sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMA Islam Terpadu Ar Raihan, saya berusaha mungkin memupuk anak didik saya mencintai menulis. Sejak dua tahun lalu saya mendirikan ekstrakurikuler jurnalistik dan membina siswa. Kami telah menghasilkan buletin sekolah, peliputan berita, piala lomba reporter, dan pembuatan antologi cerpen. Selain itu, saya sempat menjuarai beberapa perlombaan menulis hingga di tingkat nasional. Beberapa kesempatan saya pun menjadi pemateri workshop menulis di organisasi-organisasi di Unila dan IAIN Bandarlampung.
    Sebagai insan, saya memiliki banyak mimpi. Menjadi seorang pendidik yang cakap keilmuan, memunyai taman baca dan perpustakaan, serta pemilik sekolah menulis sehingga dapat memerankan diri menularkan virus membaca dan menulis untuk putra-putri bangsa agar persentase literasi tidak memojokkan keberadaan Indonesia. Namun lagi-lagi memerlukan pendidikan yang lebih tinggi sebagai modal eksistensi diri dan bagsa. (*)

9.  Lakukan Terbaik
Setelah semua point pemberkasan siap, silakan upload masing-masing persyaratan. Sempat saya paparkan sebelumnya, cicillah dari hal yang kecil, misal mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengisi biodata dan upload foto. Akan tetapi, semua itu pilihan. Hanya saran dari saya. Jika kira-kira semua sudah selesai, maka ceklah kembali! Jangan sampai setelah  submit, ternyata masih ada yang tertinggal. Amat disayangkan kan kita sudah serius mendaftarkan diri, tetapi ada yang tertinggal. Ingat, jika kamu ingin lulus beasiswa, maka jangan sekali-kali abaikan seleksi pemberkasa. Lakukanlah yang terbaik untuk dirimu!

10.  Tak Terlepas Doa dan Memantau Web

Yap, semua berkas sudah dikirim dan di-submit. Ini adalah satu tahap ikhtiar sebelum berlanjut pada tahap berikutnya jika seleksi administrasimu lulus. Berdoalah dan pantaulah web. Apalagi jika pada tanggal pengumuman kelulusan seleksi administrasi. Pastikan emailmu selalu aktif agar memudahkan pihak LPDP mengirimkan informasi terkait kelulusan.

Sekian pemaparan untuk Seleksi Tahap I. Jika rezekimu, kamu akan masuk di tahap II, yakni tes wawancara, menulis essai on the spot, dan LGD (Leaderlees Group Discussion). Semangat lakukan yang terbaik untuk apply beasiswa ini ya! Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...