Senin, 07 Oktober 2013

Usai TBM, FLP Adakan Kelas Menulis

Minggu (6/10) FLP Lampung dan Bandarlampung adakan TBM (Taman Baca Masyarakat) di seputaran GSG Unila. Pekan ini merupakan kali ke-3 taman baca diadakan pukul 06.00--09.00. Turut hadir Naqiyyah Syam (Ketua FLP Lampung), Tri Sujarwo (Ketua FLP Bandarlampung), dan para pengurus FLP. 

Suasana TBM FLP
Tujuan pelaksanaan taman baca masyarakat dalam rangka meningkatkan minat baca warga Bandarlampung. Tak sedikit para pengunjung yang berjalan-jalan di area GSG, meluangkan waktunya sejenak guna membaca. Bahkan ada beberapa pengunjung yang menghibahkan koleksi buku-buku kesayangannya, seperti Pak Anindito (Dosen Poltekkes) dan Eko Pitoy (Pengajar LBPP Lia).

Ragam bacaan hiasi taman baca keliling FLP. Dari kumpulan Majalah Annida, buku cerita anak, kumpulan cerpen, buku-buku tip sukses peluang bisnis, dan lainnya. Gelaran TBM tak hanya menyajikan buku-buku gratis, tetapi juga menjual buku cerita anak SOCA, buku Menulis Dengan Telinga karya Adian Saputra (jurnalis Lampung Post) dan sebagainya. Kedepannya, akan ada peminjaman dan penjualan buku dengan jumlah lebih banyak lagi.

TBM usai pukul 09.00. Acara berikutnya kelas menulis. Program kerja kaderisasi yang dikoordinatori Destiani (Ketua Kaderisasi FLP Bandarlampung) itu diadakan dua pekan sekali dengan materi yang berbeda. Materi yang diusung kali ini ialah penulisan cerpen dengan pemateri Naqiyyah S
Sedari kecil budayakan membaca
yam--Ketua FLP Lampung--penulis yang telah banyak menelurkan karya.

Dalam kelas menulis cerpen, Naqiyyah memaparkan bahwa menulis dibutuhkan kesabaran dan kekonsistenan. Harus tahu jam biologis untuk menulis. Harus memiliki golden time untuk menulis. Entah pada tengah malam ataupun jelang subuh. Satu hari menulis satu paragraf. Bila diakumulasikan satu pekan, tulisan yang tercipta akan terkumpul banyak.


Dalam kesempatan itu, Naqiyyah menyampaikan bahwa FLP Lampung tengah mengadakan audisi setting, dan keadaan nyata yang ada di sana.
penulisan cerpen bertemakan Mesir. Tema Mesir diangkat sebagai bentuk kepedulian komunitas menulis Lampung ini terhadap negara Islam yang tengah berkecamuk. Naqiyyah juga menambahkan ketika menulis cerpen tentang tema yang kita tidak tahu atau mungkin belum pernah berkunjung, seperti Mesir, hal-hal yang mesti diperhatikan: nama tokoh,

Analogi menulis dengan perahu kertas
"Bila ingin menggunakan nama tokoh orang Mesir, harus disesuaikan. Ini berkaitan dengan kelogisan. Tidak mungkin kita memberi nama Joko untuk tokoh Mesir. Begitu pula dengan setting dan keadaan nyata yang ada. Bila ingin menulis keadaan mesir kekinian, mesti tahu bagaimana kondisi konflik yang tengah terjadi. Jadi, kita bukanlah penulis yang mengada-ada," paparnya.

Di tengah-tengah keberlangsungan kelas menulis, Naqiyyah menginstruksikan kepada para peserta untuk membuat satu perahu kertas. Ada yang pandai, ada juga yang sudah lupa bagaimana cara membuatnya. Alhasil, bermacam ukuran dan bentuk yang tercipta.

Pembuatan perahu kertas dianalogikan sebagai hasil menulis. Bila menulis dilakukan dengan modal yang luar biasa, hasilnya akan luar biasa, juga sebaliknya. Bila menulis dengan usaha yang tak kenal menyerah, hasil tulisan akan membuat kita tersenyum.

Semoga terus berkarya, berbakti, dan berarti
Kelas menulis cerpen membuka sesi tanya-jawab. Para penanya: Desti, Desma, dan Sri mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan menulis cerpen. Ketiga penanya mendapatkan Majalah Dinamika, milik Dahta Gautama--sastrawan asal Lampung.

Sebelum  usai kelas menulis, Naqiyyah membuka peluang bagi para peserta untuk mengikuti audisi penulisan cerpen dengan tema Mesir. Diketik MS Word, ukuran kertas A-4, Huruf TNR 12, spasi 1,5, dan margin 3-3-3-3. Jumlah halaman 6--8, terbuka untuk umum. Batas pengumpulan 31 Oktober 2013, kirim ke naqi.creative@gmail.com. "Audisi tidak menutup kemungkinan untuk pengurus FLP. Keuntungan yang didapat ialah pengurus yang mengikuti audisi menulis cerpen langsung mendapatkan asistensi kepenulisan dari FLP Lampung. Akan dipilih dua puluh cerpen terbaik yang akan dibukukan. Hasil penjualan keseluruhan akan disumbangkan untuk Mesir," tutupnya. Usai kelas menulis, tak lupa kegiatan rutin dilakukan: dokumentasi bersama. []





1 komentar:

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...