Minggu, 20 September 2020

Kisah Dian, Perawat RSAM Apresiasi Kiprah Sosial GGF

Pemberitaan Covid-19 belum reda dari warta berita di stasiun televisi. Berdasarkan data yang disampaikan laman portal berita Kontan.co.id, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia menduduki angka tertinggi di Asia Tenggara. Terhitung Sabtu (19/9) terdapat tambahan kasus positif corona sebanyak 4.168 sehingga total keseluruhan penderita corona di Indonesia berjumlah 240.687. Dengan jumlah sebanyak itu, Indonesia kini menempati peringkat ke-23 di dunia.

Sementara Lampung tak terlepas menjadi provinsi penyumbang jumlah pasien Covid-19. Jumlah kasus baru senantiasa berdatangan tiap harinya. Data yang terhimpun oleh Dinas Kesehatan Lampung, per tanggal 19 September 2020, terdapat jumlah kasus baru sebanyak 21 orang. Jumlah ini melonjak cukup tinggi dari hari sebelumnya sebanyak 7 kasus. Warna zona di dua kabupaten pun berubah sekejap dalam hitungan hari, seperti Tulang Bawang dan Pesisir Barat. Pada 16 September 2020 kedua kabupaten itu masih di zona hijau, tetapi kini di zona oranye. Miris. Dengan kondisi demikian, kasus corona menjadi PR besar bagi pemerintah setempat dan Dinas Kesehatan Lampung.

Kepala Dinkes Lampung Dr.dr.Hj. Reihana, M.Kes. melalui webinar yang diadakan GGF (Great Giant Foods) dalam rangka perhelatan Kompetisi Jurnalistik GGF 2020 memaparkan pentingnya masyarakat menjaga kesehatan. “Pola hidup baru selama pandemi memerlukan asupan gizi seimbang dan aktivitas sehat di dalamnya,” jelasnya. Dia juga menambahkan, masyarakat harus memperbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. “Jangan lupa, protokol kesehatan,” pesan Kepala Dinkes Lampung kepada peserta webinar. 

Kasus pandemi ini belumlah usai sehingga masih sangat membutuhkan tenaga medis sebagai garda terdepan. Tanpa mereka, entah bagaimana pengobatan dan perawatan terhadap pasien positif Covid-19. Seperti perawat, mereka harus bertaruh waktu, energi, dan kewaspadaannya yang rentan terpapar virus corona. Mungkin pekerja sebagai tenaga medis memiliki risiko lebih besar terpapar corona dibandingkan yang bekerja di rumah (work from home). Seperti cerita Dian Ceria Sari, salah satu perawat Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Bandarlampung. Selama pandemi, kini tugasnya bertambah. Tak hanya lagi menjaga di ruang IGD, tetapi juga di ruang isolasi IGD untuk pasien yang pemeriksaannya mengarah ke Covid-19.

Foto 1: Perawat Dian saat bertugas di RSUAM

Bagaimana keadaan psikologis Dian menghadapi pandemi ini?

Tidak terelakkan, banyak tenaga medis terganggu secara psikologis dengan adanya virus corona. Jika ditanya rutinitasnya yang kian bertambah sejak corona masuk di Indonesia, jelas lelah kian menjadi. “Soal psikologi, pasti terganggu,” katanya, “apalagi di rumah ada buah hati yang harus diberikan perhatian. Jika kesehatan mulai mengedrop sedikit, misal flu dan sakit tenggorokan, langsung kepikiran corona. Atau bayi mulai flu juga, berpikirnya pasti ke sana lagi,” papar dia. Rutinitas baru selalu dijalani setibanya di rumah. Dia lekas mencuci tangan, mandi meski pulang larut, dan memastikan dirinya benar-benar sehat. Ia juga tidak pernah lupa memakai handsanitizer dan masker saat beraktivitas.

Corona cukup menguras pikiran dan batinnya. Lelahnya terus bertambah. Pakaian dinas seperti biasa digunakan, kini berubah. Selama beraktivitas di rumah sakit, Dian harus mengenakan APD level 2 sehingga dirinya tak pernah lepas dari sarung tangan sekali pakai, masker N95, sepatu, penutup kepala, goggle, dan gown. “Bayangkan, gimana pengap dan panasnya selama bertugas?” kali itu ia melempar tanya, tetapi dengan suara sedikit bergetar. “Saya berharap virus ini segera berakhir. Masyarakat harus sadar dengan posisi dan akibatnya jika sudah terpapar. Saya tidak bisa membayangkan jika jumlah pasien terus-terusan bertambah,” lanjutnya seperti tak sanggup membayangkan.


Bagaimana menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat?

Banyak tip yang ia lakukan untuk menjaga imun tubuhnya saat beraktivitas di rumah sakit dan juga memberikan sepenuhnya perhatian pada Kalila, putrinya. Dian senantiasa makan makanan yang tinggi protein sebab kandungan protein dapat menangkas virus yang masuk ke dalam tubuh. “Perlu juga ada makanan pendukung lainnya, seperti buah-buahan tinggi vitamin, seperti jeruk, pisang, dan pepaya,” lanjut dia.


foto 2: dokumentasi dari ig @rsamlampung

Pada kesempatan yang sama, perawat berkaca mata ini menyampaikan apresiasinya kepada pihak yang telah mengulurkan tangan, membantu para tenaga medis dengan mengirimkan buah dan susu. Pemberian secara berkala ke rumah-rumah sakit sangat membantu sekali untuk menjaga imun tubuh tenaga medis yang bertugas. “Saya berterima kasih kepada GGF yang rutin memberikan bantuannya kepada para tenaga medis untuk menopang daya tahan tubuh kami. Aksi sosialnya patut dicontoh oleh perusahan-perusahan lainnya sebagai bentuk support kepada kami.”

Dilansir dari bbc.com lebih dari seratus tenaga medis gugur melawan corona. Berdasarkan catatan IDI, mereka menduga penyebab meninggalnya tenaga medis karena jam kerja yang panjang, faktor psikologi dan kelelahan sehingga imunitas kesehatan terganggu. Dengan kondisi itu, perlu adanya peran berbagai pihak. GGF (Great Giant Foods) tak tinggal diam untuk menjalankan aksi pedulinya terhadap tenaga medis di Lampung dan di luar Lampung. Secara berkala GGF mengirimkan bantuan ke berbagai rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Bagaimana kiprah sosial GGF selama pandemi berlangsung?

Pada Webinar GGF Lampung, 11 Agustus lalu, Lutfiani menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan susu Hometown Diary dan buah segar Sunpride sebanyak 71 ton ke rumah sakit-rumah sakit se-Lampung, yakni RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung, RSUD Ahmad Yani Metro, dan RSUD Bob Bazar Kalianda. “Kami men-support penuh atas usaha pemerintah dan tenaga medis sehingga bentuk kepedulian yang dapat kami lakukan dengan mengirimkan buah-buah segar dan susu,” jelasnya. Jika imunitas baik, kondisi tubuh seseorang akan kuat menangkal serangan virus apa pun. “Mengonsumsi buah-buahan sangat penting guna menjaga kesehatan tubuh,” tegas Lutfiani. Apalagi dengan jam kerja yang padat, waktu makan yang tidak sempat dapat tergantikan dengan mengonsumsi buah Sunpride dan susu Hometown Diary

Sebelumnya kepada Media Indonesia, Miranti menyampaikan, pihaknya sejak pertengahan Maret hingga sekarang secara berkala memberikan bantuan kepada 24.500 tenaga media dengan memberikan 30ribu gelas susu segar Hometown Diary. Hometown Diary mengandung nutrisi lengkap dan dapat menunjang kesehatan serta menjaga stamina para tenaga medis. Tak hanya bantuan ditujukan ke rumah sakit di Lampung, PT Great Giant Livestock di bawah naungan GGF ini memberikan bantuan susu juga ke rumah sakit di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, dan Medan. “Satu momen menyentuh hati kami di saat melihat tim dokter dan perawat ialah mereka bersama-sama meneguk susu Hometown Diary,” kata Marketing Activation PT Great Giant Livestock Endah Putranti. Harapnya, semoga pendemi segera usai dan keselamatan selalu membersamai para tenaga medis. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...