Senin, 28 Oktober 2019

Peringati Hari Jadi ke-4 Tahun, AIMI Ajak Para Ibu Sukses Menyusui (Part.1)

Anak lahir sehat dan selamat serta memiliki tumbuh kembang baik merupakan harapan setiap ibu. Para ibu mana yang tak menginginkan jika anaknya dapat berjalan dan memiliki tinggi tubuh sesuai usianya? Saya yakin, ibu-ibu akan merasa menjadi wanita sempurna atas apa yang telah dilakukan pada anak-anaknya. Akan tetapi, tak sedikit juga para ibu kurang aware akan kesehatan kandungannya, padahal untuk menjadikan anak kuat dan sehat, seorang ibu harus menyiapkannya sejak masa kehamilan. Di satu sisi, faktor lingkungan dan keluarga sangat memengaruhi kesehatan kehamilan hingga kesuksesan ibu menyusui.

Dok.1 Ketua PKK Lampung Rianna Sari Arinal memberikan sambutan


Pemerintah Lampung sangat serius untuk mendukung ibu menyusui, salah satunya dengan adanya bilik menyusui atau ruang laktasi yang disediakan di tempat fasilitas publik di Lampung. Pemerintah daerah juga turut menyukseskan agar para ibu berhasil menyusui anak-anaknya hingga usia dua tahun. Dalam pemaparannya juga, Ibu Riana menyampaikan kasus stunting masih terus terjadi. Artinya, permasalahan kekurangan gizi yang dialami balita dalam waktu panjang sehingga mengakibatkan adanya gangguan terhadap tumbuh kembang anak. Hal ini menjadi catatan untuk pemerintah daerah dalam mengentaskan stunting di Lampung tercinta. Demikian sekelumit sambutan yang disampaikan Ketua PKK sekaligus istri Gubernur Lampung, Ibu Rianna Sari Arinal saat menghadiri hari lahir ke-4 tahun AIMI Lampung, 26 Oktober 2019 di Ruang Abung, Balai Keratun Pemprov. Lampung.

Dok.2 Selebrasi HUT ke-4 AIMI Lampung dengan Pemotongan Tumpeng 


Selebrasi ulang tahun ke-4 AIMI Lampung menyajikan dua acara yang super manfaat, yakni talkshow dengan usungan tema Do & Don’t Menyusui Secara Medis dan workshop dengan tema Mengenali Pijat Laktasi dan Hypnobrestfeeding. Namun, sebelumnya, pemotongan tumpeng yang menandai usia AIMI Daerah Lampung beranjak di usia ke-4 tahun. Pemotongan tumpeng dibersamai oleh Ibu Rianna Sari Arinal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Dr. dr. Reihana, M.Kes., Ketua AIMI Lampung Upi Fitriyanti, beserta para pemateri yang berkompeten. Pemotongan tumpeng selesai, acara inti sangat dinanti-nanti oleh hadirin di ruangan itu. Acara pertama berupa TalkShow oleh dr. Leni Ervina, M.Kes., Sp.A(K). 













Nah, dr. Leni yang merupakan alumnus Universitas Indonesia ini, sangat blak-blakan soal kiat sukses menyusui dan mengatasi segala permasalahannya. Dokter cantik yang bekerja di divisi Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek dan sebagai Doketr Anak di RSIA Bunda As-Syifa Bandarlampung ini, mengatakan bahwa semua bayi yang lahir secara normal atau pun prematur harus diberikan ASI. Ia menjelaskan sangat detail bahwa banyak kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu formula, yakni adanya kandungan gizi untuk memenuhi nutrisi bayi, imunologi sebagai antibodi dalam tubuh, higienis sebab langsung diterima melalui payudara ibu, menimbulkan kerekatan hubungan antara bayi dan ibu, dan satu hal yang penting, ASI sangat ekonomis. Orangtua tidak perlu menyisihkan lembaran rupiah hanya untuk membelikan susu formula.

Dok. 3 dr. Leni Ervina, M.Kes., Sp. A(K) sedang memarpkan materi


Peserta kian antusias saat dr. Leni kembali melanjutkan pemaparannya. Ia menuturkan, pernah ada kasus bayi yang diberikan susu formula. Harga satu kaleng susu hingga ratusan ribu dan itu pun akan habis dalam waktu empat-lima hari. Bisa dibayangkan, berapa rupiah yang akan dikocek ayah-ibu selama sebulan? Belum lagi kasus bayi mengalami pendarahan, banyak ruam, buang air besar tidak normal karena tidak cocok dengan susu sapi (susu formula). 

Proses menyusui sangat bermanfaat sekali, baik untuk bayi maupun sang ibu. Biasanya, seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, pikirannya akan relaks dan tenang. Ada bahagia begitu besar ketika anak dengan lahapnya meminum susu dari ibunya. Sementara itu, ada banyak manfaat yang diterima anak ketika menyusui, seperti meningkatkan kemampuan intelektual bayi, memiliki efek positif terhadap perkembangan otak bayi. Dengan durasi menyusui memiliki peran penting dalam meningkatkan intelectual quotient (IQ) bayi dan bayi akan memiliki kemampuan membaca yang komprehensif dan kemampuan dalam matematika yang lebih baik pada usia 10 hingga 13 tahun loh!
Ternyata ASI tidak hanya berguna pada si baby ya, tetapi juga untuk kesehatan sang ibu. Dengan menyusui, kalori yang ada dalam tubuh ibu akan terbakar hingga 480 kkal tiap harinya. ASI juga dapat mengurangi risiko osteoporosis dan osteoarthritis (sendi-sendi tangan terasa sakit, kaku, bahkan bengkak). Satu hal lagi nih, ternyata kedahsyatan ASI untuk ibu dapat mengurangi terjadinya enam tipe kanker. Waah... memang perempuan istimewa ya. Sudah menjadi sempurna karena mampu melahirkan, plus terhindar dari berbagai penyakit karena dahysatnya manfaat menyusui. 

Dok.4 dr. Leni masih semangat menjelaskan materi yang super manfaat

Slide demi slide dilihat dengan saksama oleh peserta dari berbagai kalangan. Belum berhenti juga dr. Leni memberikan materi. Nyaris, satu pun di antara kami tidak ada yang mengantuk. Dokter Leni kembali menjelaskan ada beberapa kunci keberhasilan saat menyusui. Pertama, posisikan bayi datang dari arah bawah. Jangan sekali-kali dari posisi atas! Kedua, hidung bayi usahakan berhadapan dengan puting susu ibu dan dagu bayi dilekatkan pada payudara ibu sebagai contact point dalam hal ini. Kemudian, ketiga, puting harus diarahkan ke atas langit-langit bayi hingga berada di antara uvula dan pangkal lidah. Jika posisi sudah yakin benar, ada beberap cirinya nih yang akan dirasakan ibu, antara lain ibu saat menyusui tidak merasakan sakit, bayi akan mengisap dengan lambat, puting kembali ke ukuran normal setelah bayi melepas payudara, dan bayi akan membuat jeda untuk mengisap. Ada satu don’t saat menyusui, sekali-kali posisi dagu bayi jangan menempel pada payudara sebab akan menimbulkan rasa nyeri di puting susu ibu. 

Adapun masalah menyusui yang kerapkali dialami seorang ibu dan ini yang membuat ibu enggan untuk menyusui. Namun, dr. Leni sekaligus memberikan solusinya loh! Masalah pertama, biasanya payudara ibu membengkak karena intensitas direct menyusui yang kurang, maka dapat diatasi dengan frekuensi menyusui mesti ditambah atau durasi menyusui lebih lama. Nah kalau soal puting retak, ini nih yang bikin para ibu stres kalau menyusui malah jadinya trauma. Perlu diketahui juga loh, puting retak terjadi karena adanya kesalahan perlekatan saat menyusui. Solusi yang diberikan dr. Leni ialah ibu harus memperbaiki perlekatan saat menyusui buah hati. Oh ya, dr. Leni juga memaparkan ibu yang mengalami penyakit seperti HIV, Diabetes, dan TBC masih boleh menyusui buah hatinya dan itu aman.

Dok.4 Risanna Innisa menuturkan kisahnya saat menyusui buah hatinya

Pada sesi talkshow, hadir pula Risanna Innisa Arinal, seorang Pastry Chef of Lacakes Petisserie dan merupakan puteri Gubernur Lampung Djunaidi. Ica sapaan Risanna, menuturkan kisahnya saat menyusui kedua buah hatinya. Meski sempat mengalami luka saat menyusui, Ica tetap keukeuh menyusui. Baginya, menyusui harus dengan cinta sampai tetes ASI terakhir pun, akan ia perjuangkan. Ibu yang hobi memasak ini, sangat bersyukur karena keluarga dan lingkungannya sangat mendukung dalam menjalani program ASI ekslusif anak-anaknya. Kembali, dr.Leni dan Ica menegaskan semahal dan sebagus apa pun susu formula, tidak ada yang bisa menandingi ASI. Kedua pemateri dalam sesi pertama tersebut sangat menyarakan agar lingkungan dan keluarga dapat mendukung ibu yang sedang menyusui. Dengan menyusui bayi hingga dua tahun, maka akan menurunkan angka stunting dan nutrisi anak akan tercukupi. Dengan memahami prosedur mengASIhi, maka akan tumbuh anak-anak yang sehat dan kuat.*     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...