dok.pembelajaran berdasarkan IT |
dok.sumber belajar hasil karya sendiri dengan penggunan IT |
Guru tak sekadar teori, judul yang saya usung dalam tulisan ini. Mengapa demikian?
Apakah seorang guru tak cukup menguasai teori saja? Maka jawabannya, ya. Ya,
betul! Seorang guru semestinya tidak hanya menguasai teori, tetapi juga keterampilan-keterampilan
terkait bidang ilmu yang diampu.
Ketika saya merangkai
kalimat demi kalimat ini, saya mengharuskan diri untuk me-review ingatan-ingatan lalu yang sebenarnya cukup malu bila
dibabar. Namun, tak apalah. Semoga
jalinan kisah benang merah bahwa seorang guru memang tak sekadar menguasai teori.
jalinan kisah benang merah bahwa seorang guru memang tak sekadar menguasai teori.
dok.pengerjaan latihan dengan soal di-upload ke e-library |
berprofesi sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMA IT Ar Raihan Bandarlampung. Tidak hanya aktivitas guru yang saya lakoni, tetapi juga amanah sekretaris FLP Lampung, pembina ektrakurikuler jurnalistik, serta editor lepas. Ya, lagi-lagi semua aktivitas yang tengah saya geluti berawal bahwa teori tidaklah cukup. Semua itu titik balik untuk mengubah paradigma saya yang sempat keliru.
Usai masa studi S-1, saya
sempat membantu bapak-ibu dosen guna mengisi Matakuliah Umum Bahasa Indonesia.
Setahun saya menjalani peran selaku asisten dosen. Ilmu-ilmu yang saya berikan
dengan mudah diterima para mahasiswa. Setelah itu, rezeki lain hadir dengan
diterimanya saya sebagai guru di SMA IT Ar Raihan, Bandarlampung.
Ya, saya mengajar seperti
biasa. Sama seperti guru lain. Namun, saya merasa ilmu-ilmu yang saya
berikan, terasa hambar. Teori sekadar teori yang saya jelaskan di kelas. Para
siswa-siswi paham atas materi yang saya babarkan. Namun, lagi-lagi, saya merasa
hambar saat mengajar.
Pelajaran Bahasa
Indonesia terdiri atas materi Bahasa Indonesia dan Sastra. Bukan sekadar
sintaksis, morfologi, dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Akan tetapi, lebih dari itu!
Keterampilan menulis perlu diajarkan. Harus praktik yang dilakukan. Lagi-lagi
bukan sekadar teori.
Menulis merupakan
salah satu keterampilan berbahasa, selain menyimak, berbicara, dan
membaca. Menulis adalah proses kreatif yang membutuhkan kecakapan tatabahasa
dan EYD agar tulisan yang dicipta dengan mudah dipahami pembaca. Saya teringat
dengan perkataan sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Ia mengungkapkan orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan
hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian. Sejak itu, saya ingin abadi dengan menulis. Saya ingin abadi
untuk anak-anak di kelas dengan mengajarkan mereka juga bagaimana menulis yang
mencerahkan.
Bergabung dengan komunitas penulis
adalah langkah yang saya tempuh. Ya, pada 2012 saya bergabung di Forum Lingkar Pena
(FLP) Lampung yang saat itu diketuai Naqyiyyah Syam, penulis nasional buku La Taias for Ummahat, Kekuatan itu Bernama Ibu. Bersama
dengannya, saya diajarkan menulis yang bermanfaat. Bersama dengannya, saya
diajarkan istikamah untuk tidak menyerah sekalipun tulisan dikritik
habis-habisan. Itulah nikmatnya menulis. Menuangkan semua imaji dan rasa.
Selain menulis, saya dikenalkan
dengan sarana yang memudahkan mem-publish
tulisan. Ya, blogger, kompasiana, hingga youtube. Syukur, melalui media sosial, mempermudah saya untuk
mendidik anak-anak bahwasannya belajar tidak hanya melulu dengan pena dan buku
tulis serta buku dari penerbit sebagai sumber belajar. Melalui blogger pribadi, kompasiana, dan youtube,
saya tidak hanya mengajar teori, tetapi juga praktik.
dok.pembelajaran puisi yang di-posting di blogger pribadi |
Memanfaatkan Blogger dan Kompasiana
Hal yang terpikir ketika
saya memasukkan materi pelajaran ke dalam blogger pribadi serta catatan essai di Kompasiana, saya ingin anak-anak bisa menulis. Dan tidak sekadar menulis
saja, melainkan mem-posting tulisan mereka untuk menanamkan rasa percaya diri. Blogger yang berisi materi cerpen, puisi, hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), ada wawasan
baru yang mereka dapatkan. Selain itu, terus membangkitkan saya untuk terus
menulis dan menulis lagi. Melalui blogger, kemampuan berbahasa dapat diasah. Selain itu, kepraktisan yang ditawarkan blogger, sangat memudahkan seseorang memublikasikan tulisan dengan sekejap.
Pemodelan Materi Melalui Youtube
Salah satu sumber media
yang saya gunakan untuk menunjang pembelajaran ialah dengan pemanfaatan
youtube. Akan tetapi, hanya pada materi-materi khusus saja, tidak semua materi.
Misalkan saja, musikalisasi puisi dan pidato. Dengan begitu, lebih
memudahkan saya dalam mengajar. Saya tidak perlu bersusah-susah untuk melakukan
pemodelan di setiap kelas. Cukup satu kali saya membuat pemodelan, upload video
ke youtube lalu publish di hadapan anak-anak. Amat mudah. Terlebih, sekolah
tempat saya mengajar di SMA IT Ar Raihan, selalu memanfaatkan IT dalam kegiaatan
pembelajaran.
Power Point Tak Tertinggal
Ya, berikutnya ialah
pemanfaatn power point. Tiap kelas memiliki LCD, setiap siswa memunyai laptop
masing-masing. Begitu juga dengan saya. Laptop selalu saya jinjing ke kelas dan
digunakan dalam pembelajaran. Di SMA IT Ar Raihan, guru diwajibkan mengajar
based IT. Materi yang saya sampaikan, minimal menggunakan slide power point
yang telah saya siapkan di rumah. Akan tetapi, tidak semua tulisan di buku, saya
pindahkan. Saya lebih senang bila mengajar membuat mind mapping sehingga
penjabarannya bisa langsung di hadapan anak-anak. Sungguh, perencanaan mengajar
yang baik akan mempermudah guru mengajar.
SMA IT Ar Raihan dan IT
Perkembangan teknologi kini amat berperan dalam dunia pendidikan, khususnya saat pembelajaran. Dengan Information and Technology (IT), akan mempermudah akses pembelajaran, menambahkan sumber informasi, penambahan ketersediaan media alternatif untuk mengakomodasi strategi pembelajaran yang beraneka ragam. Dengan penggunaan IT inilah yang digunakan SMA IT Ar Raihan, yang beralamat di Jalan Purnawirawan 114 Bandarlampung. SMA IT Ar Raihan telah memanfaatkan e-library guna memublikasikan materi pembelajaran, e-learning untuk memublikasikan berbagai soal ujian berupa pilihan ganda dan essai (microsoft word, PDF, ataupun power point). Dengan demikian, saya sebagai guru tidak hanya sekadar memberikan teori, tetapi juga pembelajaran secara langsung berupa praktik menulis, berpidato, dan sebagainya dapat dipraktikkan dan dipublikasikan langsung melalui internet.
Perkembangan teknologi kini amat berperan dalam dunia pendidikan, khususnya saat pembelajaran. Dengan Information and Technology (IT), akan mempermudah akses pembelajaran, menambahkan sumber informasi, penambahan ketersediaan media alternatif untuk mengakomodasi strategi pembelajaran yang beraneka ragam. Dengan penggunaan IT inilah yang digunakan SMA IT Ar Raihan, yang beralamat di Jalan Purnawirawan 114 Bandarlampung. SMA IT Ar Raihan telah memanfaatkan e-library guna memublikasikan materi pembelajaran, e-learning untuk memublikasikan berbagai soal ujian berupa pilihan ganda dan essai (microsoft word, PDF, ataupun power point). Dengan demikian, saya sebagai guru tidak hanya sekadar memberikan teori, tetapi juga pembelajaran secara langsung berupa praktik menulis, berpidato, dan sebagainya dapat dipraktikkan dan dipublikasikan langsung melalui internet.
Ngajar anak SD aja terasa lebih ringan dengan adanya TIK apalagi anak2 SMA ya Mbak.
BalasHapusSalam kenal dari Demak.
Saya juga ikutan lomba ini Mbak. Monggo mampir ke rumah maya saya.