Sabtu, 10 November 2012

Hilang, Kataku

Malam-malam menjadi pahit.
Rasanya aku hilang tiap malam. Sebab rindu yang mencekik.
Sudah lama kutunggu. Lebih dari ribuan senja yang padam. Tetap menunggu.
Hampa menikam terus-terusan. Rindu. Pedih. Kamu tahu itu? Atau mungkin Kau tak bisa membaca air mata?

Merindu itu indah atau sakit?
Kehilangan itu laksana warna yang tergores di kanvas atau garis hitam yang bertalu-talu.
Aku hanya ingin bilang: "rindu." titik. Aku hanya ingin jerit: "Hilang, kataku"
Musim-musim tertelan, kau tetap hilang.
Lagi kusampaikan: aku rindu. Tapi Kau hilang, melulu.



untuk kamu, malam pahit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...