Sabtu, 25 Oktober 2025

Diawali dengan Window to The World

         Bismillah.... kemblai menulis, memenuhi blog pribadi yang lama tak ditumpahi segala kata yang malah dengan sengaja saya penjarakan. Aha! Kali ini untuk kurnag lebih dua bulan lebih ke depan harus raji menulis lagi! Akan banyak pengalaman dan insight yang diperoleh. Uhuy, meluncur!!!!

        

Kamis, 30 Maret 2023

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa!

1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompok orang (masyarakat) sejak dahulu kala telah dapat melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang telah disepakati bersama secara lisan. Bahasa tulis baru datang kemudian setelah muncul para ahli linguis (Bahasa) yang menciptakan lambang-lambang tulis yang juga didasari atas kesepakatan bersama. 

2. Bunyi-bunyi bahasa yang diujarkan disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh kelompok masyarakat pengguna bahasa tersebut. Contoh, suatu masyarakat (sebut saja sebagai kelompok A) menyusun bunyi yang berasal dari huruf-huruf  /a/, /t/, /o/, /s/ → [a t o s] dan memberi makna ‘keras’, namun ada pula kelompok masyarakat lain (kelompok B) menyusun bunyi-bunyi yang sama [a t o s] dengan makna yang berbeda, yakni ‘sudah’. Jika bunyi-bunyi tersebut disusun menjadi [t s o a] masing-masing kelompok tersebut tidak akan pernah mengenalnya dan tidak mengerti maknanya karena di dalam kelompok mereka tidak pernah ada kesepakatan susunan bunyi atau sistem bunyi seperti itu. Jadi, sistem bahasa suatu masyarakat terbentuk dari masyarakat penggunanya. 


3. Manusia yang berakal budi juga memiliki sifat yang tidak suka pada sesuatu yang statis atau tetap. Manusia pada umumnya selalu menginginkan sesuatu yang lain dari yang pernah dimilikinya. Ada dinamika dan perubahan dalam kehidupan komunitas pengguna bahasa, perubahan itu berdampak pada bahasa. Akibatnya sangat jelas, bahasa memiliki sifat untuk berubah dan berkembang, seperti yang terjadi pada perubahan makna. 

4. Manusia memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan karakter ini menyebabkan orang menggunakan bahasa secara berbeda pula. Perbedaan di dalam menggunakan bahasa menyebabkan munculnya ragam atau varian bahasa. 

5. Jika Anda memperhatikan perkembangan seorang anak manusia dari sisi bahasanya, Anda akan dapat mencatat perkembangan bahasa sang anak. Sejak mereka mulai meracau (menyuarakan bunyi-bunyi vokal), membunyikan suku kata, kata, hingga mereka belajar berbicara. Kejadian atau proses berbahasa ini dapat Anda rekam untuk membuktikan kebenarannya. Untuk mengetahui apakah ada persamaan antara anak manusia dengan anak binatang dalam hal bahasa, Anda juga dapat mengamati perkembangan bahasa pada dunia binatang. Secara jujur harus diakui bahwa sejak lahir sampai tuanya, seekor sapi tidak pernah mengeluarkan bunyi yang berbeda, begitu pula dengan hewanhewan yang lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa binatang tidak memiliki bahasa sebagai alat komunikasi. Mereka melakukan hubungan sesama jenis hanya berdasarkan insting.




Minggu, 11 Oktober 2020

Eksplorasi Diri di Masa Pandemi Bersama IMPreneur

Pandemi Corona belum usai di Indonesia. Sejak Maret 2020 lalu, pemberitaan itu masih hilir-mudik di stasiun televisi. Berdasarkan data terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia memakan korban hingga sebelas ribu lebih jiwa. Karena jumlah yang terkonfirmasi positif masih melonjak tiap harinya, ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke-21 sedunia. Miris memang.




Banyak aspek kehidupan menjadi dampak dari pandemi, baik sekolah, sosial, industri, maupun ekonomi. Kami sekeluarga pun merasakan dampak itu. Suami yang biasanya mendapatkan gaji tepat waktu, kini acapkali meleset. Kebutuhan tiap hari tak bisa dihindari. Banyak hal yang mesti dicukupi. 

Mengeluh pada keadaan, bukanlah jalan tengah dan solutif. Mengeksplorasi diri adalah satu-satunya kunci untuk terus bertahan di tengah kondisi virus yang entah berakhir kapan. 

Senin, 28 September 2020

13 Trik Jitu Lulus Seleksi Berkas Calon Pengajar BIPA untuk Luar Negeri

Menjadi pengajar di luar negeri, pasti menjadi dambaan banyak orang. Tak hanya menyebarkan kebaikan ilmu yang dimiliki, tetapi juga banyak wawasan yang akan diperoleh di sana. Seleksi Pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) merupakan program tahunan yang diadakan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Indonesia. 

Minggu, 20 September 2020

Kisah Dian, Perawat RSAM Apresiasi Kiprah Sosial GGF

Pemberitaan Covid-19 belum reda dari warta berita di stasiun televisi. Berdasarkan data yang disampaikan laman portal berita Kontan.co.id, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia menduduki angka tertinggi di Asia Tenggara. Terhitung Sabtu (19/9) terdapat tambahan kasus positif corona sebanyak 4.168 sehingga total keseluruhan penderita corona di Indonesia berjumlah 240.687. Dengan jumlah sebanyak itu, Indonesia kini menempati peringkat ke-23 di dunia.

Rabu, 06 November 2019

Santap Menu Bersama Keluarga dengan Pelayanan Istimewa Ala HokBen Antasari

Salah satu kebahagiaan jika dapat berkumpul bersama keluarga sambil menikmati menu makanan. Sepertinya, tak banyak orang dapat melumat makanan secara bersama dalam satu meja yang sama pula. Saya masih ingat sekali, keluarga orangtua telah terbiasa makan sendiri-sendiri tanpa menanti kehadiran bapak pulang bekerja. Atau ibu terlebih dahulu menyendokkan suapan-suapan nasi tanpa menunggu putra-putrinya kembali ke rumah. Ah, suasana meja makan terasa hambar. Halaman-halaman kenangan itu menjadi catatan besar yang tak ingin saya ulangi kembali.


Malam ini, saya bersama keluarga kecil, duduk manis menanti beberapa menu yang sedang disiapkan pelayan di lantai satu. Sehabis jam mengajar, saya dan suami memang berencana mengajak putri kami untuk dinner di luar. Sejenak saya mengingat kembali kenangan dua puluh tahun itu. Begini rasanya. Bahagia yang gegap gempita saat duduk bersama keluarga kecil di meja makan, dengan pasangan mata yang terbentur satu sama lain dan hati saling bertautan. Bahagia! 

Selembar voucher makan HokBen sudah saya tukarkan dengan menu penggugah selera, yakni Bento Spesial 1 dan Paket C. Urusan jenis menu, suami memercayakannya pada saya. Dulu sekali, saya sempat mendambakan makan di HokBen. Bagi saya, hanya orang-orang elite yang mampu makan di sana. Saya hanya cukup menyaksikan iklan HokBen berseliweran di televisi. Maklum, bapak hanya pekerja buruh. Tak mungkin bisa makan di restoran ala Jepang itu. Apalagi, di tahun ’90-an saat itu HokBen belum hadir di Lampung.



Senin, 28 Oktober 2019

Peringati Hari Jadi ke-4 Tahun, AIMI Ajak Para Ibu Sukses Menyusui (Part.1)

Anak lahir sehat dan selamat serta memiliki tumbuh kembang baik merupakan harapan setiap ibu. Para ibu mana yang tak menginginkan jika anaknya dapat berjalan dan memiliki tinggi tubuh sesuai usianya? Saya yakin, ibu-ibu akan merasa menjadi wanita sempurna atas apa yang telah dilakukan pada anak-anaknya. Akan tetapi, tak sedikit juga para ibu kurang aware akan kesehatan kandungannya, padahal untuk menjadikan anak kuat dan sehat, seorang ibu harus menyiapkannya sejak masa kehamilan. Di satu sisi, faktor lingkungan dan keluarga sangat memengaruhi kesehatan kehamilan hingga kesuksesan ibu menyusui.

Dok.1 Ketua PKK Lampung Rianna Sari Arinal memberikan sambutan


Pemerintah Lampung sangat serius untuk mendukung ibu menyusui, salah satunya dengan adanya bilik menyusui atau ruang laktasi yang disediakan di tempat fasilitas publik di Lampung. Pemerintah daerah juga turut menyukseskan agar para ibu berhasil menyusui anak-anaknya hingga usia dua tahun. Dalam pemaparannya juga, Ibu Riana menyampaikan kasus stunting masih terus terjadi. Artinya, permasalahan kekurangan gizi yang dialami balita dalam waktu panjang sehingga mengakibatkan adanya gangguan terhadap tumbuh kembang anak. Hal ini menjadi catatan untuk pemerintah daerah dalam mengentaskan stunting di Lampung tercinta. Demikian sekelumit sambutan yang disampaikan Ketua PKK sekaligus istri Gubernur Lampung, Ibu Rianna Sari Arinal saat menghadiri hari lahir ke-4 tahun AIMI Lampung, 26 Oktober 2019 di Ruang Abung, Balai Keratun Pemprov. Lampung.

Dok.2 Selebrasi HUT ke-4 AIMI Lampung dengan Pemotongan Tumpeng 


Selebrasi ulang tahun ke-4 AIMI Lampung menyajikan dua acara yang super manfaat, yakni talkshow dengan usungan tema Do & Don’t Menyusui Secara Medis dan workshop dengan tema Mengenali Pijat Laktasi dan Hypnobrestfeeding. Namun, sebelumnya, pemotongan tumpeng yang menandai usia AIMI Daerah Lampung beranjak di usia ke-4 tahun. Pemotongan tumpeng dibersamai oleh Ibu Rianna Sari Arinal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Dr. dr. Reihana, M.Kes., Ketua AIMI Lampung Upi Fitriyanti, beserta para pemateri yang berkompeten. Pemotongan tumpeng selesai, acara inti sangat dinanti-nanti oleh hadirin di ruangan itu. Acara pertama berupa TalkShow oleh dr. Leni Ervina, M.Kes., Sp.A(K). 













Nah, dr. Leni yang merupakan alumnus Universitas Indonesia ini, sangat blak-blakan soal kiat sukses menyusui dan mengatasi segala permasalahannya. Dokter cantik yang bekerja di divisi Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek dan sebagai Doketr Anak di RSIA Bunda As-Syifa Bandarlampung ini, mengatakan bahwa semua bayi yang lahir secara normal atau pun prematur harus diberikan ASI. Ia menjelaskan sangat detail bahwa banyak kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu formula, yakni adanya kandungan gizi untuk memenuhi nutrisi bayi, imunologi sebagai antibodi dalam tubuh, higienis sebab langsung diterima melalui payudara ibu, menimbulkan kerekatan hubungan antara bayi dan ibu, dan satu hal yang penting, ASI sangat ekonomis. Orangtua tidak perlu menyisihkan lembaran rupiah hanya untuk membelikan susu formula.

Dok. 3 dr. Leni Ervina, M.Kes., Sp. A(K) sedang memarpkan materi


Peserta kian antusias saat dr. Leni kembali melanjutkan pemaparannya. Ia menuturkan, pernah ada kasus bayi yang diberikan susu formula. Harga satu kaleng susu hingga ratusan ribu dan itu pun akan habis dalam waktu empat-lima hari. Bisa dibayangkan, berapa rupiah yang akan dikocek ayah-ibu selama sebulan? Belum lagi kasus bayi mengalami pendarahan, banyak ruam, buang air besar tidak normal karena tidak cocok dengan susu sapi (susu formula). 

Proses menyusui sangat bermanfaat sekali, baik untuk bayi maupun sang ibu. Biasanya, seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, pikirannya akan relaks dan tenang. Ada bahagia begitu besar ketika anak dengan lahapnya meminum susu dari ibunya. Sementara itu, ada banyak manfaat yang diterima anak ketika menyusui, seperti meningkatkan kemampuan intelektual bayi, memiliki efek positif terhadap perkembangan otak bayi. Dengan durasi menyusui memiliki peran penting dalam meningkatkan intelectual quotient (IQ) bayi dan bayi akan memiliki kemampuan membaca yang komprehensif dan kemampuan dalam matematika yang lebih baik pada usia 10 hingga 13 tahun loh!
Ternyata ASI tidak hanya berguna pada si baby ya, tetapi juga untuk kesehatan sang ibu. Dengan menyusui, kalori yang ada dalam tubuh ibu akan terbakar hingga 480 kkal tiap harinya. ASI juga dapat mengurangi risiko osteoporosis dan osteoarthritis (sendi-sendi tangan terasa sakit, kaku, bahkan bengkak). Satu hal lagi nih, ternyata kedahsyatan ASI untuk ibu dapat mengurangi terjadinya enam tipe kanker. Waah... memang perempuan istimewa ya. Sudah menjadi sempurna karena mampu melahirkan, plus terhindar dari berbagai penyakit karena dahysatnya manfaat menyusui. 

Dok.4 dr. Leni masih semangat menjelaskan materi yang super manfaat

Slide demi slide dilihat dengan saksama oleh peserta dari berbagai kalangan. Belum berhenti juga dr. Leni memberikan materi. Nyaris, satu pun di antara kami tidak ada yang mengantuk. Dokter Leni kembali menjelaskan ada beberapa kunci keberhasilan saat menyusui. Pertama, posisikan bayi datang dari arah bawah. Jangan sekali-kali dari posisi atas! Kedua, hidung bayi usahakan berhadapan dengan puting susu ibu dan dagu bayi dilekatkan pada payudara ibu sebagai contact point dalam hal ini. Kemudian, ketiga, puting harus diarahkan ke atas langit-langit bayi hingga berada di antara uvula dan pangkal lidah. Jika posisi sudah yakin benar, ada beberap cirinya nih yang akan dirasakan ibu, antara lain ibu saat menyusui tidak merasakan sakit, bayi akan mengisap dengan lambat, puting kembali ke ukuran normal setelah bayi melepas payudara, dan bayi akan membuat jeda untuk mengisap. Ada satu don’t saat menyusui, sekali-kali posisi dagu bayi jangan menempel pada payudara sebab akan menimbulkan rasa nyeri di puting susu ibu. 

Adapun masalah menyusui yang kerapkali dialami seorang ibu dan ini yang membuat ibu enggan untuk menyusui. Namun, dr. Leni sekaligus memberikan solusinya loh! Masalah pertama, biasanya payudara ibu membengkak karena intensitas direct menyusui yang kurang, maka dapat diatasi dengan frekuensi menyusui mesti ditambah atau durasi menyusui lebih lama. Nah kalau soal puting retak, ini nih yang bikin para ibu stres kalau menyusui malah jadinya trauma. Perlu diketahui juga loh, puting retak terjadi karena adanya kesalahan perlekatan saat menyusui. Solusi yang diberikan dr. Leni ialah ibu harus memperbaiki perlekatan saat menyusui buah hati. Oh ya, dr. Leni juga memaparkan ibu yang mengalami penyakit seperti HIV, Diabetes, dan TBC masih boleh menyusui buah hatinya dan itu aman.

Dok.4 Risanna Innisa menuturkan kisahnya saat menyusui buah hatinya

Pada sesi talkshow, hadir pula Risanna Innisa Arinal, seorang Pastry Chef of Lacakes Petisserie dan merupakan puteri Gubernur Lampung Djunaidi. Ica sapaan Risanna, menuturkan kisahnya saat menyusui kedua buah hatinya. Meski sempat mengalami luka saat menyusui, Ica tetap keukeuh menyusui. Baginya, menyusui harus dengan cinta sampai tetes ASI terakhir pun, akan ia perjuangkan. Ibu yang hobi memasak ini, sangat bersyukur karena keluarga dan lingkungannya sangat mendukung dalam menjalani program ASI ekslusif anak-anaknya. Kembali, dr.Leni dan Ica menegaskan semahal dan sebagus apa pun susu formula, tidak ada yang bisa menandingi ASI. Kedua pemateri dalam sesi pertama tersebut sangat menyarakan agar lingkungan dan keluarga dapat mendukung ibu yang sedang menyusui. Dengan menyusui bayi hingga dua tahun, maka akan menurunkan angka stunting dan nutrisi anak akan tercukupi. Dengan memahami prosedur mengASIhi, maka akan tumbuh anak-anak yang sehat dan kuat.*     


Diawali dengan Window to The World

           Bismillah.... kemblai menulis, memenuhi blog pribadi yang lama tak ditumpahi segala kata yang malah dengan sengaja saya penjaraka...