Jumat, 13 September 2013

Biasakan Menulis di Kelas Menulis


Sabtu (13/9) usai mengawas try out di sekolah dalam rangka persiapan Ujian Nasional 2014, saya mesti masuk kelas lagi. Ada satu program yang saya rancang sejak beberapa bulan lalu, yakni kelas menulis cerpen dan puisi. Awalnya, hajat ini, berlangsung sekitar April. Namun karena di Tahun Pelajaran 2012--2013 saya memegang kelas IX yang mengharuskan fokus untuk kelulusan para
Merangkai kata untuk perkenalan
siswa, urunglah sejenak. Melanjut pada bulan berikutnya, saya disibukkan diri dalam pengurusan beasiswa S-2, kelas menulis di Forum Lingkar Pena Cabang Bandarlampung, mengejar program kerja, dan sederet agenda lain yang mau tak mau membuat saya menyerah lagi. Hingga beberapa bulan ke depan, taraaaa.... harus aksi di Tahun Pelajaran 2013--2014! Alhamdulillah pertemuan pertama kelas menulis cerpen dan puisi dipermudahkan Allah.


Hal ihwal kelas menulis cerpen dan puisi ini berlangsung ketika beberapa bulan lalu di tempat saya bekerja: SMP IT Ar Raihan memberikan kesempatan bagi para siswa yang memiliki bakat di bidang sain, sosial, dan Bahaa Inggris. Dengan tujuan, bila ada perlombaan, guru-guru yang terkait di bidangnya, hanya menjaring siswa-siswa yang sudah digembleng di kelas pengembangan bakat dan minat meski tidak menutup kemungkinan siswa lain yang berkompeten dapat mengikutinya. Saya mengusulkan juga untuk bidang Bahasa Indonesia. Karena tidak memungkiri, tiap tahunnya, ada perlombaan di bidang itu, seperti FLS2N,
Perkenalan Zahra
lomba di MGMP, lomba Cipta-Puisi yang diadakan Hima di universitas-universitas di Lampung, serta perlombaan Bahasa Indonesia lainnya. Hal demikian, mendorong saya bagaimana caranya di sekolah saya memiliki aset yang dapat mengikuti perlombaan di bidang Bahasa Indonesia. Hingga akhirnya, usul itu pun saya sampaikan pada Koordinator Pengembangan Bakat dan Minat, Hernawan, yang sekaligus Guru Sain. Alhamdulillah, usulan diajukan pada Kepala SMP IT Ar Raihan, Zaiyad Namiri, S.Pd.I., lalu disetujui.

yaAda sederet program kerja yang usai saya dibuat. Dari tahap perkenalan, SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) dengan Sastra, membuat release tiap acara kegiatan di sekolah, menegnal komunitas menulis di Lampung, seperti Forum Lingkar Pena, hingga pembuatan antologi bersama. Wah, kok terkesan melebar ya kelas menulis cerpen dan puisinya? Hehe, pelan-pelan deh. Lakukan hal terkecil dulu.


Saya sebagai pembimbing untuk kelas menulis cerpen dan puisi, sangat senang sekali bisa menulari sedikit ilmu yang saya miliki. Meski saya akui, saya pun masih terus belajar dan belajar di bidang kepnulisan, khususnya sastra. Saya tergabung di satu organisasi kepenulisan di Bandarlampung: Forum Lingkar Pena Cabang Bandarlampung yang tengah masuk tahun ke-2, tepatnya sebagai ketua bidang kaderisasi. Di sana, saya banyak belajar bagaimana cara mengader anggota yang hobi dan ingin sekali bisa menghasilkan karya. Banyak ilmu yang saya dapat. Dan saya tak ingin ilmu-ilmu yang terurai itu, hilang begitu saja, tanpa bekas. Tak banyak tulisan saya yang masuk media dan jadi juara, tapi sedikit menaruh harapan agar anak-anak termotivasi.

Nah, ini dia kegiatan menulis hari ini. Sebagai langkah awal, saya menginstruksikan
Zulfa mempresentasikan karya
pada anak-anak untuk memperkenalkan diri dalam bentuk narasi. Dari nama lengkap, tanggal lahir, hingga motivasi untuk menulis. Banyak celoteh yang membuat saya menyimpulkan senyum. Banyak ekspresi yang saya tuai karena kepolosan mereka mengutarakan diri.


Kelas menulis ini memang tidaklah terdiri atas banyak siswa. Kurang lebih sekitar sepuluh orang. Namun, hari ini pun yang datang hanya separuh. Ah, tak mengapa, ini baru permulaan. Jadi harus membangkitkan semangat agar menarik yang lain sehingga ingin belajar menulis. Beberapa siswa yang berpartisipasi ialah Zulfa Nurul Izzah yang berasal dari Kelas Maliki. Ialah adalah mantan reporter cilik di Lampung Post. Pernah ia mewawancarai Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiono. Selain itu, Zulfa telah berulang kali menjuarai perlombaan menulis cerita anak dan cerpen. Cita-citanya pun sangat luar biasa, ingin menjadi jurnalis terkenal.

Nah, selain itu, anggota kelas menulis cerpen dan puisi yang lain ialah Sharifa Rania Assegaf (Rania), Aura (Awa), Halimatuzzahra (Zahra), dan Trishnalifa (Nafa). Mereka sangat bersemangat sekali untuk menulis. Mengutarakan segala hal berkaitan tentangnya sebagai langkah awal pendekatan diri untuk menulis. Ternyata, meski baru kelas VIII SMP, mereka telah menghasilkan beberapa karya yang sempat jadi juara ataupun disimpannya di laptop. 

Teruslah berkarya, Awa!
Kelas menulis diadakah tiap Sabtu, pukul 11.00--13.00 WIB, usai ekskul yang diminati masing-masing siswa. Harapan ke depannya, dengan adanya kelas menulis ini, membudayakan menulis di kalangan siswa. Selalu menghidupkan literasi yang masih cukup jarang digemari siswa. Selain itu, target kelas menulis yang paling tinggi ialah dapat membuat antologi cerpen dan puisi sebagai bentuk pengapresiasian diri. Bentuk penghargaan diri agar mereka abadi karena tulisannya.

Adapun yang ingin sekali saya harapkan bagi anak didik saya. Tidak sekadar tulisan yang dibaca lalu usai dan dilupakan. Atau bahkan, bisa jadi terbuang di bak sampah begitu saja. Akan tetapi, ingin sekali mereka menghasilkan tulisan yang baik dan mencerahkan bagi pembaca. Tulisan sebagai ladang dakwah. Siapa yang membaca, hati akan tergugah melakukan kebaikan. Siapa yang membaca, ada nilai-nilai moral dan agama yang patut dicontoh. Siapa yang membaca, dapat mengambil hal positif dan membuang jauh sifat negatif yang ada dalam aliran kata yang dirangkai.

"Menulis menjadikan saya selalu ada. Menulis sebagai cara menebus rindu yang tak bisa disampaikan. Menulis adalah bentuk cinta pada diri. Menulis adalah ketenangan. Menulis adalah dakwah yang dapat saya lakukan. Semoga barokah."

Itulah sekelumit kalimat yang saya rangkai mengenai menulis. Semoga kita kekal karena menulis. Semoga semangat untuk menulis itu selalu ada. Dan pastinya, kita takkan tertelan di tengah masyarakat. Semoga tetap jadi manusia abadi.

Salam menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membedakan Sifat-Sifat dan Ragam Bahasa

Silakan pahami narasi-narasi berikut sehingga Saudara dapat memahami perbedaan sifat-sifat bahasa! 1. Fakta sejarah bahwa orang atau kelompo...