Bila Kau kira ucapku dusta,
silakan
Bila Kau kira mataku berteman dendam,
keliru
Bila Kau kira puisiku omong kosong
Lantas,
Buat apa hari-hari kuukir namamu?
Pada kertas-kertas putih
yang bungkam
(Senja, 24 Oktober ’12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar